RL | 12

796 16 2
                                    

"Gua bakal balik ke London lagi." Ucap Galang

Gilang menatap Galang dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Gua di suruh papa ngelanjutin kerjaan papa, gua juga harus belajar jadi gua bakal disana kurang lebih 2 bulanan, dan gua minta tolong jaga Aluna baik - baik."

"Tapi papa gak bilang apa - apa ke gua." Ucap Gilang, "Kapan berangkat?"

"Lusa, lusa gua berangkat."

Gilang mengangguk, keadaan kembali hening.

Hubungan keduanya sudah sedikit dekat satu sama lain, Gilang pria itu juga tidak ingin kembali berdiam dengan Galang.
Bagaimana juga Galang itu adalah saudara kandungnya.

Galang menghisap rokoknya, lalu mematikan asapnya. "Gua cuma mau nyampain itu."

Galang meninggalkan Gilang sendirian, ia berjalan memasuki rumah.

Gilang tersadar, Galang itu selalu mendukung, Galang lebih memiliki pikiran dewasa dari dirinya.

Galang tahu cara menghargai dan menyayangi wanita dengan benar.
Galang lebih memahami perasaan orang lain, beda hal dengan dirinya sendiri.

••••

"Ya syukur si kalau Gilang bener - bener udah berubah." Ucap dhea sembari makan cemilannya

"Tapi, Galang itu suka lo tau Lun."

Dhea mendengar ucapan itu tersedak, Aluna memandang Jeya.

"Tau dari mana jey?" Tanya Aluna

"Gua gak sengaja aja ikut, di ajak Gavin si, ya mereka pada cerita - cerita ya sekalian gua tanya dong ke Galang."

Aluna terdiam, Galang menyukainya. Apakah Aluna menyakiti hati pria itu, pria itu selalu menemani saat ia kesepian.

Benar, perlakuan Galang kepada Aluna berbeda dengan wanita lain.

Aluna bingung, ia juga tidak bisa berkomunikasi dengan Galang jangankan berkomunikasi secara langsung lewat pesan saja tidak bisa. Galang tidak membalas pesan Aluna juga tidak membacanya, apakah Galang marah?

Dhea memggoyang kan tubuh Aluna pelan, "Kok lo bengong si lun."

"Gua gapapa kok dhe." Ucap Aluna "Lu yakin sama apa yang di bilang Galang jey?" Tanyanya

"Ya gua gak tau pasti si, tapi ya masa iya sih kalau dia gak suka lu gak mungkin temen nya ikutan ngejek dia." Jawab Jeya

Aluna melihat notifikasi di ponselnya, pesan itu dari Galang. Kebetulan sekali pria itu sedang di bicarakan disini.

Galang.

boleh ketemu bentar?
gua mau ngomong, tenang aja gua udah izin ke Gilang.

bolehh
mau dimana?

di cafe biasa.

okeee

Aluna mematikan ponselnya kembali, lalu menatap kedua temannya.

"Kenapa lun?" Tanya jeya

"Emm, Galang ajak gue ketemuan. Kalian tunggu sini." Jawab Aluna

REAL LOVEWhere stories live. Discover now