RL | 22

679 17 0
                                    

Tanpa memperdulikan ucapan kaira tadi, Gilang metancap gas motornya nya dengan kecepatan tinggi.

Kini yang ia pikirkan hanya Aluna, bagaimana pun juga Aluna adalah kekasih. Ia ingin membahagiakan Aluna.

Ia sampai pekarangan rumah, berjalan dengan langkah yang kesal karena kaira tadi. Bahkan ia meletakan helm dengan kasar.

"Gilang." Panggil Andika

Tanpa memperdulikan panggil dari papanya itu, Gilang melangkah Kakinya menuju kamarnya.

Emosi nya benar - benar tidak stabil, namun aneh nya mengapa rasa nya terhadap kaira selalu ada di hatinya.

Jujur saja sebenarnya Gilang lelah, menjalin hubungan bersama kaira. Namun ia juga tidak bisa mengakhirinya.

Gilang mengambil gelas yang ada di nakas samping kasurnya, ia melemparkan gelas itu.

Bersamaan dengan pintu kamarnya yang terbuka, ia menoleh ke arah belakang. Ia bisa melihat Galang yang sudah berada di kamarnya dan menutup pintu kamar Gilang.

"Bagus lo kayak gitu? Papa manggil aja gak di jawab." Ucap Galang

Gilang hanya diam, Gilang juga takut sebenarnya ada rasa takut terhadap Galang.

"Papa pernah ngajarin lo, gak sopan kayak tadi? Bilang ke gua kalo emang papa pernah ngajarin kayak gitu."

Galang melihat pecahan gelas, mendorong Gilang dan itu membuat Gilang terduduk di pinggir kasurnya.

"Lo apa apaan si, Gal?!" Ucap Gilang tidak terima

"Lo yang apa apaan, Lang. Ngapain lo mecahain gelas, sadar? Kalo cewe itu bawa masalah bagi lo?"

Gilang mengerutkan keningnya, apa yang di maksud Galang itu kaira? Apa Galang juga tahu jika ia menjalin hubungannya kembali bersama kaira?

Berbagai macam pertanyaan berdatangan, seakan - akan semuanya akan terbongkar di hari ini juga.

Galang menatap kembarannya itu, dengan tatapan datarnya. Dan itu berhasil membuat Gilang membuang wajahnya karena tatapan itulah yang Gilang takutkan.

Ia sangat tahu tatapan itu, tatapan yang sudah menjadi ciri khas, papanya dan itu semua turun kepada Galang dan dirinya.

"Cewe apa maksud lo?" Tanya Gilang, dengan berani ia menatap wajah datar Galang.

"Kaira, gua liat lo tadi berduaan sama dia." Jawab Galang

Gilang seketika Panik, ia bingung harus menjawab apa. Apa benar Galang mengetahui nya?

"Gua gak ngapa ngapain, lagian dia yang nyamperin gua." Balas Gilang

"Sampe gua tau lo balikan sama dia, inget perjanjian kita. Gua bakal ambil Aluna dari lu, dan itu bukan cuma sekedar omong kosong gua, itu bakal terjadi." Ucap Galang

"Satu lagi, nanti malam ke rumah mama. Kita bicarain lagi acaranya."

Galang melangkahkan Kakinya keluar kamar, dan meninggalkan Gilang yang masih terduduk di pinggiran kasurnya.

Gilang benar - benar tidak ingin hal itu terjadi, dan jika benar hal itu benar terjadi. Apakah ia harus siap menerima ini?

————

"Mungkin macet di jalan, lun." Ucap Dhea menenangkan Aluna

Aluna tiba - tiba terpikir orang tuanya yang tak kunjung datang, perasaan nya tidak enak. Dan orang tuanya juga mengatakan jika sore keduanya akan pulang.

REAL LOVEWhere stories live. Discover now