19. Pemimpin

23.1K 1.3K 57
                                    

Vicious adalah sebuah organisasi gangster mafia yang cukup berkuasa di Amerika dan negara tetangganya. Anggotanya bahkan sudah menyebar ke setiap penjuru wilayahnya. Di pimpin oleh satu Tetua umum tertinggi.

Selama dua puluh satu tahun kebelakang, jabatan itu di pegang oleh Gentala Mahardika. Namun sayangnya beliau sudah meninggal tepat pada kemarin malam.

Biasanya jabatan itu akan di wariskan pada generasi keluarga berikutnya. Tetapi, tidak ada satu pun dari keluarga beliau yang mau melanjutkan jabatan itu. Gentala pernah menawarkan jabatan itu pada Relci, cucunya. Dan ya, Relci menolak tawaran itu. Keluarganya yang lain juga menentang keputusan untuk menjadikan Relci sebagai pewaris Vicious.

Sehingga kemudian, Gentala memutuskan untuk mewariskan jabatan itu pada Jake Mellomi Aubrey, keponakan sendiri, anak dari adiknya.

Awal yang bagus pada saat Jake menjalankan tugasnya beberapa tahun. Para tetua umum juga menyukainya, tetapi juga ada yang menganggap bahwa Jake tidak pantas mendapatkan jabatan itu, karena dia bukanlah dari keluarga inti Mahardika. Belum lagi sikap Jake yang tidak suka di atur dalam pengambilan keputusannya membuat beberapa tetua umum geram dan menuntut Gentala untuk mencari ahli waris yang lain.

Gentala menyerah, dia mengatakan bahwa para tetua umum berhak menentukan ahli waris kedepan dengan mengadakan pertemuan. Dia akan menyerahkan keputusan itu pada sembilan tetua umum di Vicious.

Mendengar hal itu, banyak yang mulai menunjukkan wajah asli mereka. Bahkan hubungan kekeluargaan Vicious mulai retak sedikit demi sedikit akibat para orang-orang yang haus kekuasaan.

Sebagai informasi untuk kalian. Estrella bukanlah pemegang kekuasaan tertinggi sekarang. Vicious menyebar di setiap wilayah dan setiap wilayahnya terdapat seorang ketua yang memimpin. Estrella salah satu dari banyaknya ketua wilayah itu.

Estrella menyelipkan sebatang rokok pada bibirnya, meghidupkan dengan pematik, menghisap batang nikotin itu, dan menghembuskan kepulan-kepulan asap putih ke udara malam yang dingin. Dia sedang berada di Rooftop mega mansion milik keluarga Mahardika yang berada di As, dengan Relci yang juga berdiri di sampingnya.

"Kembalilah Relci, tempat ini berbahaya untuk mu." Ucap Estrella di sela-sela hisapan rokoknya.

Relci melirik sinis ke arah Estrella, "diamlah, aku yang seharusnya mengatakan itu. Kembalilah ke Indo, sudah cukup kau membuang-buang waktu untuk gangter sialan itu."

Estrella terkekeh, lucu mendengar orang di sampingnya ini berbicara seperti itu, "kau mengkhawatirkan ku?" Tanya Estrella dengan nada mengejek.

Relci membuang wajahnya ke arah lain, "jangan terlalu percaya diri."

Ingin rasanya Estrella tertawa sekarang, tapi dia sedang tidak mood melakukan itu. Dia sangat mengenal Relci yang satu ini, Relci yang akan selalu mengkhawatirkan orang-orang terdekatnya saat terkena masalah apapun itu.

"Aku harus membersihkan Vicious dari para tua bangka serakah itu terlebih dahulu." Ujar Estrella sambil menurunkan pandangannya ke bawah, tepatnya pada para tetua umum Vicious yang sedang berbicara dengan Dadanya, "baru setelah itu aku akan kembali." Sambung Estrella.

Relci menghela napas berat, "terserah kau mau kembali kapan, tapi jangan sampai adik ku juga kenapa-napa." Ucap Relci serius. Adik yang di maksud di sini adalah Davian. Meski hubungan mereka tidak baik, tapi tetap saja dia meng-khawatirkannya.

"Tanpa kau minta aku juga akan melakukannya." Estrella beralih menatap Relci yang juga sedang menatap dirinya, "ingat, aku sudah merawatnya selama tujuh belas tahun."

Relci tau kalau Estrella pasti akan menjaga Davian dengan baik. Tapi Relci juga sangat tau bagaimana Estrella yang tidak peduli pada dirinya sendiri saat sedang melindungi Davian. Dia sangat ceroboh dengan tubuhnya sendiri.

Relci menghisap batang rokok itu untuk terakhir kali dan membuang asal puntungnya ke bawah. Bodo lah kalau orang lain akan terluka dengan tindakannya itu.

"Pertemuan itu akan segera di lakukan. Jaga Vian baik-baik." Relci berjalan pergi dari sana. Tapi dia kembali menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke arah Estrella, "jaga juga dirimu baik-baik, kak?" Dan setelahnya dia benar-benar pergi dari sana sebelum di tertawakan oleh Estrella.

Hubungan mereka memang tidak terlalu dekat, tapi cukup dekat untuk mengerti keadaan satu sama lain.

Benar saja. Estrella benar-benar tertawa saat Relci sudah menjauh dari sana. "Ah dia sangat lucu. Tapi sayang wajahnya selalu suram, benar kan manis?" Tanya Estrella pada pria tinggi yang diam mengawasi mereka berdua sejak tadi.

Pria itu tidak menjawabnya. Dia malah membuka jas mikiknya dan memakaikannya pada Estrella. "Udaranya dingin, sebaiknya anda juga turun ke bawah."

Estrella kembali terkekeh, tangannya terangkat mengelus dagu pria itu, "kau memang sangat manis."

"Terima kasih."

"Tapi kau juga bodoh karena terus menyukai Relci, Zian."

Benar, kalian tidak salah baca. Pria tinggi yang sedang berbicara dengan Estrella adalah Zian, asisten pribadi milik Relci. Pria yang di panggil manis juga oleh Estrella tempo hari.

"Saya tau." Balas Zian singkat.

Estrella menghela napas pelan, "hm aku seperti berbicara dengan robot. Ayo kita turun kalau begitu."

_________________________________
________________________

Waktu menunjukkan tengah malam dan Estrella baru bisa kembali ke mansion miliknya. Dia yakin pasti Davian sudah tidur sekarang.

Estrella membuka pintu kamar dirinya dan Davian secara perlahan kemudian berjalan mendekati kasur yang terdapat Davian yang sedang tidur membelakangi dirinya.

Estrella mendudukkan dirinya di samping Davian. Tangannya terulur menyentuh dahi Davian. Sudah tidak panas, sepertinya Teman-teman Davian merawatnya dengan baik.

Semalam Estrella benar-benar panik mengurus Davian yang terus menggigil dan tubuhnya yang terus berkeringat. Dia juga sempat menelpon Raka untuk memeriksa Davian lagi. Tapi yang dia dapat malah omelan Raka yang tidak habis-habisnya karena menelpon di jam saat orang-orang terlelap dalam mimpi indah mereka.

Estrella sangat kesal saat itu, siapa sebenarnya yang bos disini? Akhirnya Estrella merawat Davian sesuai arahan dari Raka. Mengompres dahi dan mengelap tubuh Davian. Dia juga menggantikan baju Davian yang sudah basah kuyub dengan keringat. Estrella terus merawat Davian sampai subuh, bahkan dia tidak tidur sama sekali.

Estrella ikut merebahkan dirinya di samping Davian. Pandangannya tidak sengaja melihat ke arah tato yang terdapat di leher Davian. Estrella menyetuh tato itu, mengusapnya pelan menggunakan ibu jari.

"Cantik." Gumam Estrella.

Perlahan, dia mendekatkan wajahnya ke leher Davian, mengecupnya dengan sensual, sesekali dia juga menyesap leher itu hingga meninggalkan tanda merah samar di sana.

"Eunghh...." Davian melenguh tertahan merasakan sesuatu menghisap lehernya.

Mendengar lenguhan itu, Estrella menghentikan aksinya. Dia tidak mau sampai Davian bangun dan malah semakin marah pada dirinya.

Estrella memeluk pinggang Davian yang sangat pas di lengannya. Dan satu lengannya lagi dia selipkan ke bawah leher Davian.

"Kau akan terus menjadi milikku Davian."

_________________________________
________________________

Hayo siapa yang udah salah paham ke Estrella kemarin????

Jangan lupa paket lengkapnya.

Tbc........

Senin, 1 januari 2024
Ig :huswarelci
Ttk : huswarelci

D'E Sella Vian [End] [Terbit]Where stories live. Discover now