Bab 1

17.1K 586 9
                                    

Pov' Freen

Setelah seharian bekerja, satu-satunya hal yang aku inginkan adalah pulang dan menghabiskan malam yang baik bersama istriku. Aku meninggalkan kantor dan menuju ke pintu keluar di mana sopirku sudah menunggu, perjalanan pulang cukup cepat karena Lalu lintas cukup lancar hari ini. Aku keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.

"Freen" Ucap istriku, Nita, saat aku masuk ke kamar.

"Halo Sayang" kataku meletakkan tas kerja di atas meja

"Kamu sudah pulang" Ia berkata dari sofa.

Aku berjalan ke sofa tempat dia berbaring, saat ini dia hanya mengenakan pakaian dalam, cantik dengan renda merah serasi dengan branya, payudaranya malam ini terlihat lebih besar dan bulat, keduanya mengundangku untuk memilikinya bersama dengan seluruh tubuh indahnya. Aku semakin dekat dengannya sampai aku berlutut agar setinggi dia, aku meletakkan salah satu tanganku ke kakinya untuk memulai perjalanan sedikit sampai ke pahanya, aku mulai menciumnya perlahan, dimulai dari bahunya, dengan ini aku sudah bisa merasakan ereksiku meminta pelepasan, tapi tangannya melepaskan tanganku, berdiri, dan memutuskan kontak fisik.

"Cukup! Freen Aku tidak menyukainya" dia berkata lalu mengenakan jubah yang ada disebelahnya

"Come on Nita lihat aku" Aku berbicara sambil menunjuk ke ereksiku

"Dengan mandi air dingin itu akan hilang"

"What's?? Kamu adalah istriku, kamu harus melayaniku"

"Tidak selalu harus berhubungan seks Freen"

"Sudah setahun Nita"

"Jangan melebih-lebihkan."

"Apakah aku melebih-lebihkan? Apakah aku harus memohon padamu untuk berhubungan seks, kenapa kamu tidak biarkan aku menyentuhmu, ada apa denganmu?"

"Kalau yang sangat kamu inginkan adalah berhubungan seks setiap waktu, pergilah dan carilah kekasih."

"Kamu serius berkata begitu? apa kamu lebih suka aku punya kekasih daripada melakukan pekerjaanmu sebagai istri?"

"Ya, aku lelah, kamu tidak tahu."

"Lelah? Kamu tidak bekerja, tidak melakukan apa pun di rumah, kita punya pembantu. Oh kamu sudah lelah menghabiskan uangku dan seharian bertemu teman-temanmu."

"Aku tidak ingin berdebat denganmu sekarang, aku akan mandi"

Aku mengumpat pelan, pernikahanku yang sempurna semakin hari semakin kacau dan aku tidak tahu apa lagi yang dia lakukan, melihat Nita meninggalkanku seperti tidak terjadi apa-apa itu terasa seperti sampah, jadi Aku pergi.

Di dapur aku mengambil sebotol Wisky, menuangkan minuman untuk diriku sendiri, aku meminumnya dan aku naik untuk mandi. Aku marah pada Nita jadi aku memutuskan untuk membersihkan diri di kamar sebelah. Ketika aku selesai, aku masuk ke kamarku untuk mengambil baju ganti.

"Kamu akan pergi mencari kekasih sekarang?"

"Ya, mungkin." Aku berkata sambil selesai berpakaian

"Sempurna, ingatlah siapa kamu dan aku masih istrimu, Freen" katanya sambil menunjukkan cincin kawinnya.

"Oh benar! bahwa aku menikah dengan seorang wanita yang selama setahun hanya mengabdi padaku untuk memberinya nafkah."

"Kamu harus berkorban jika ingin memiliki istri yang didambakan semua orang sayang, tak sia-sia kamu membuat iri banyak orang."

"Tentu saja sayang, aku lupa lagi bahwa kamu hanyalah hiasan yang agak mahal dalam hidupku."

"Usahakan jangan terlalu lama, besok kita sarapan bersama orang tuaku dan tolong mandi kalau sudah pulang, jika mau tidur disini."

My Life (freenbecky) G!PWhere stories live. Discover now