Bab 25

3.8K 334 12
                                    

Kami selesai bersiap-siap dan turun mencari Mon tetapi kami tidak melihat Heng jadi aku harus meneleponnya.

"Halo, Ny. Sarocha."

"Heng, dimana Mon?"

"Aku membawanya ke kedai es krim"

"kirimkan aku lokasinya dan aku ingin berbicara."

Heng mengirimiku lokasinya, mereka tidak jauh, jadi kami pergi ke tempat mereka, ketika kami tiba mereka sedang duduk di bangku, Mon menggoyangkan kaki kecilnya di udara dan kepalanya tertunduk, aku baru saja keluar dari mobil dan dia segera mengangkat kepala kecilnya. Air matanya mulai berjatuhan, aku sampai di tempat dia, berlutut menyamai ketinggiannya, lengan kecilnya melingkari leherku dan dia meletakkan kepalanya di bahuku.

"Hei! Apa yang terjadi?" tanyaku sambil menepuk punggungnya mencoba menenangkannya.

"Aku tidak ingin membiarkanmu pergi"

"Kenapa kamu berkata begitu, aku tidak akan meninggalkanmu, tenanglah."

"Ibu sedih dan marah padamu"

"Ya, Ibu hanya marah padaku."

"Kamu juga marah padanya makanya kamu membentakku"

"Aku tidak membentakmu, tapi jika aku melakukannya, maafkan aku, aku tidak bermaksud melakukannya"

"Aku memaafkanmu tapi jangan tinggalkan aku."

"Aku tidak akan meninggalkanmu dan kamu juga tidak akan meninggalkanku, oke."

"Janji unicorn."

"Apa?"

"Begini Freen" katanya sambil menangkap jari kelingkingku lalu mencium keningku untuk janji unicorn.

"Sekarang kamu harus melakukannya"

"Untuk janji unicorn" kataku meniru tindakannya sebelumnya.

"Ibu ada di dalam mobil, pergi bersamanya, aku akan menyusul, Heng aku ingin bicara"

"Katakan padaku" Ucap Heng

"Saat kamu berada di apartemen, berapa banyak yang kamu dengarkan?"

"Aku mendengar Nona Becky berteriak untuk melakukan lebih cepat lagi"

"Ah, bukan itu... yang terjadi, tapi ini..." Aku berdehem

"Ayo ikut kami" Ucapku

Aku masuk ke dalam mobil dan kami pergi ke sebuah taman di mana Mon bisa bersenang-senang dengan beberapa anak lain, setelah makan kami pergi ke apartemen, Mon membuka beberapa makanan ringan yang kami beli di perjalanan, kami makan sambil menonton Simpsons, ketika aku menerima telepon yang sudah lama aku tunggu.

"Will, apa kabarmu? Ada kabar terbaru?"

"Baik sekali Bu, saya hanya menelepon untuk memberi tahu Anda bahwa kami sudah memiliki individunya, saya menunggu pesanan Anda."

"Anda tahu ke mana harus membawanya, sampai jumpa di sana."

"Baik Bu."

Aku menutup telepon dan kembali ke sofa bersama Becky yang meletakkan kepalanya di atas pahaku.

"Siapa itu?"

"Kekasih baru."

"Bagus sekali" katanya sambil bangun.

"Kirimkan salamku padanya sayang."

"Tentu."

"Aku teringat sesuatu, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu bu?" Ucap Mon

My Life (freenbecky) G!PWhere stories live. Discover now