Bab 17.

3.5K 321 9
                                    

Makan siang berlalu dengan tenang dengan beberapa candaan dari Mon yang setelah makan pergi menonton televisi sedangkan aku diam di sana membantu mencuci piring.


"Freen, apakah dokter sudah menelponmu? " Becky bertanya

"Tidak, bukankah kamu belum mendapatkan hasilnya?"

"Dia bilang dia akan memilikinya hari ini."

"Tampaknya dia tidak bisa hari ini, dia mengalami keadaan darurat dan mereka belum tiba tetapi ketika dia tiba dia akan menghubungiku"

"Aku mengerti."

"Siap, aku sudah selesai dengan ini, apa yang ingin kamu lakukan hari ini?"

"Aku tidak tahu."

"Baiklah, pikirkanlah, aku harus keluar, tetapi aku akan kembali dan aku harap kamu sudah tahu apa yang ingin kamu lakukan." Aku mengucapkan selamat tinggal padanya dan meninggalkan apartemen, aku segera sampai di klinik, dokter segera menemuiku dan mengisi dokumen yang diperlukan untuk menawarkan diri sebagai calon pendonor, mengambil sampelku dan besok mereka akan mendapatkan hasilnya, lalu aku pergi lagi.

Aku tiba di kantor pengacaraku yang akan menangani proses perceraianku dengan Nita, disana dia memberiku sebuah perjanjian yang harus kusampaikan pada Nita dan jika dia puas dengan apa yang tertera di kertas, dia tinggal membubuhkan tanda tangannya dan kami berdua akan bebas. Aku tiba di apartemen setelah jam 6 sore.

"Hai"

"Hai" Becky menjawab

"Freeen, kami siap" Disusul oleh Mon.

"kamu cantik hari ini, tapi aku perlu memakai sesuatu yang lebih kasual, jadi sekarang kamu harus menungguku."

"Cepatlah kura-kura." Mon meledek ku

Aku keluar dari kamar dan memilih memakai celana jeans hitam, kemeja putih, sepatu tenis putih.

"Siap dan ke mana kamu ingin pergi?"

"Taman hiburan"

"Yakin kalian ingin pergi ke taman hiburan?"

"Yaa Freenn!"

Kami sampai di taman hiburan, tempatnya lumayan ramai, Mon cepat-cepat ingin naik komidi putar, tadinya hanya dia yang naik tapi kemudian entah kapan tapi kami bertiga sudah disana. Kami melalui beberapa permainan, sampai Becky ingin naik perahu, lebih tepatnya kora-kora.

"Ayo Freen" Ucap Becky

"Aku tidak bisa naik itu, aku akan menunggu disini"

"Please, kami ingin naik bersamamu."

"Freen ayo, ayo, go go go" Mon berbicara.

"Oke" Aku mengalah

Begitu aku duduk aku sudah merasakan seluruh tubuhku gemetar, jantungku berdebar kencang, tanganku terasa berkeringat dingin, hingga aku merasakan tangan Becky meremas tangan kananku, dan tangan kiriku dipegang oleh Mon.

"Tenang, jika kamu benar-benar takut kita bisa turun."

"Tidak, tidak apa-apa"

My Life (freenbecky) G!PWhere stories live. Discover now