Wattpad Original
Ada 11 bab gratis lagi

MDH - Chapter 1

1.1M 36.9K 621
                                    

Aku melangkahkan kakiku lebar-lebar dan sedikit berlari kecil menyusuri lorong perawatan. Hingga aku sampai di sebuah ruangan, dimana seseorang yang aku sayangi berada. Mata itu menatapku saat aku membuka pintu dan aku hanya berdiri di ambang pintu.

"Kau datang?" sosok itu tersenyum lembut. "Kemari lah!"

Masih dengan rasa keterkejutan yang aku terima, aku perlahan melangkah. Ada sedikit rasa lega melihatnya baik-baik saja. Maksudku, setidaknya ia tidak dalam kondisi yang aku bayangkan.

Air mataku tumpah bersamaan dengan ku rengkuh sosok itu ke dalam pelukan hangat ku. Menyalurkan segala perasaan yang lega yang mulai memenuhi setiap emosi dalam diriku.

"Kenapa kau menangis. Papa baik-baik saja." Suara itu terdengar lembut, juga usapan nya terasa lembut di punggungku. Ia mendorongku, dan aku menarik diri dari pelukannya. Napas ku masih tersengal-sengal. "Berhentilah menangis," air mataku ia seka, lalu mengelus pipiku yang basah. Meski itu tidak berbuah apapun. Bayangan diriku kehilangan sosoknya masih terus berkelebat.

Dia adalah sosok yang aku punya satu-satunya. Dia sosok yang menemaniku hampir di setiap waktu di hidupku, dan membayangkan dirinya tiada, menjadi satu pukulan tersendiri bagiku.

Tidak, aku tidak akan bisa.

Setelah akhirnya aku cukup tenang, aku duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur. Papa tidak berhenti menatapku dengan tatapan teduh miliknya.

"Kenapa kau cengeng sekali, huh? Berhentilah menangis dan dengarkan apa yang akan Papa katakan," ujarnya.

Aku mengusap setiap jejak basah di wajahku dan mulai mendengarkannya.

"Mel, Papa tahu mungkin kau adalah orang yang paling mengerti kondisi Papa dan kondisi kita saat ini."

Setelah tahu kemana arah pembicaraannya, aku hanya menunduk. Hal ini adalah sesuatu yang aku hindari dari beberapa waktu kebelakang.

Topik mengenai perusahaan, investor, dan perjanjian.

Perjanjian yang membuat namaku terseret.

Beberapa waktu lalu, awalnya perusahaan mengalami penurunan yang signifikan dan bisa saja bangkrut jika tidak ada yang bisa membantu. Investor-investor dicari, hingga akhirnya keadaan perusahaan bisa kembali stabil. Tetapi, itu tidak berlangsung lama. Ada permainan licik pada manajemen perusahaan yang membuat saham kembali turun dan kami mengalami kerugian yang lebih besar dari sebelumnya. Membuat kita akhirnya berada di titik terendah. Tapi, sebagai petinggi perusahaan Papa tidak serta-merta menyerah begitu saja. Ia masih mempunyai kepercayaan diri untuk membuat perusahaan kembali bangkit dan akhirnya bertemu dengan satu perusahaan asing yang dengan ajaib menerima penawaran untuk bekerja sama.

Hingga perjanjian itu akhirnya tercipta. Karena reputasi perusahaan yang sudah di ketahui tidak berjalan dengan baik. Sang Investor mencari jaminan untuk membuatnya yakin agar mau berinvestasi. Dan entah bagaimana mulanya, namaku akhirnya menjadi jaminan atas kerugian perusahaan di waktu mendatang.

"Pa, bisakah tidak membahas itu?"

"Sampai kapan kau akan menghindar? Ya, Papa harus membahasnya denganmu sekarang dan kali ini kau tidak akan menolak bukan? Atau kau ingin melihat Papa membusuk di penjara?"

Aku menatap Papa dengan tatapan kecewa. Pembahasan ini memang bukan yang pertama kalinya. Tapi, keputusanku tidak akan berubah. Bagaimana bisa aku menjadi barang jaminan. Dan aku bahkan bukan barang.

"Cobalah bertemu dengannya. Kau bisa bicarakan baik-baik dengannya apa yang tidak kau setujui. Papa pikir menikah dengannya juga bukan suatu perkara yang sulit, Mel."

My Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang