Part 2 : "Kebenaran Terungkap"

197 19 5
                                    

STANG!!!

Aku mendengar suara besi beradu, akupun memberanikan diri untuk membuka mataku, dan melihat seorang pria bertubuh besar memakai jaket parka tebal berwarna hijau tua sudah berdiri di depanku sambil membelakangiku. Sepertinya aku kenal dengan pria ini, dia pun menoleh sedikit ke arahku sambil tersenyum, dia...

"Pa- paman?!", ternyata pria itu adalah pamanku, kulihat di tangan kanannya ada sebuah machete.

Anon Killer sudah berada sedikit jauh dariku.

"Apa kau baik-baik saja John? Sepertinya belanjaan yang aku pesan sudah hancur, bersiaplah untuk menggantinya nanti setelah ini ya", ucap paman kepadaku sambil tersenyum.

Sial, sudah kuduga. Dia bukan sedang tersenyum tulus, tapi tersenyum sadis. Aku harus mempersiapkan tubuh dan mentalku.

"Y- ya aku baik-baik saja paman", tanggapku. Aku pun mencoba berdiri.

"Mundurlah, biar aku yang melawannya", perintah paman.

Aku langsung mematuhi perkataan pamanku, lalu mencoba untuk menarik ranting yang tadi menancap di kaki kananku, darah segar pun mengalir dari luka itu. Lalu aku pun mencoba berdiri sambil menahan rasa sakit di kaki kananku, dan perlahan berjalan menjauh dari mereka berdua. Apa paman bisa mengalahkan pembunuh gila itu?

[Author POV]

"Sudah lama tidak bertemu, Black Mask", ucap Anon Killer kepada paman John yang dipanggil Black Mask.

"Kau masih saja sadis, Anon Killer", Black Mask atau paman John mengeluarkan topeng berwarna hitam polos dengan lubang di bagian kedua mata lalu memakainya.

"Sudah lama aku tidak melihat topeng polosmu itu, dan juga kau sudah sangat tua. Sudah berapa tahun kita tidak bertemu? 6 tahun? 8 tahun?", ucap Anon Killer.

"Jangan pernah meremehkanku 'kawan' lama", tanggap Black Mask.

Keadaan menjadi hening, Black Mask dan Anon Killer hanya berdiri diam dan saling menatap sambil memegang senjata mereka. Langit yang tadinya cerah, tiba-tiba berawan dan menutup cahaya rembulan yang menerangi tempat itu. Sampai tiba-tiba...

STANG!!! ZTENG!!!

...dengan kecepatan yang luar biasa mereka berdua sudah mengadukan kedua senjata mereka.

Black Mask terus menerus melancarkan serangan ke Anon Killer yang dapat menahan serta menangkis serangannya dengan mudah sambil memikirkan kelemahan Black Mask.

Tapi tiba-tiba, Black Mask memusatkan seluruh kekuatannya pada tangan dan senjatanya lalu mengayunkan machetenya dengan kuat dan cepat ke arah Anon Killer.

Anon Killer yang terkejut dan belum siap menangkis serangan tersebut, terpental beberapa meter ke belakang hingga wajah Anon Killer pun terbentur pohon dan membuat topeng Anon Killer retak. John yang melihat pertarungan itu pun merasa ketakutan namun juga takjub.

"Ugh! Ehehe... Kau masih kuat seperti dulu, tidak heran mereka memanggilmu Black Mask sang ogre. Tapi..."

Dengan kecepatan yang luar biasa, tiba-tiba Anon Killer sudah menancapkan kapaknya ke bahu Black Mask.

"...kau juga semakin ceroboh dan lamban, kemana reflekmu yang luar biasa itu 'kawan'?", Anon Killer menyeringai dari balik topengnya.

"ARGH!!! K- kau...", Black Mask mengerang kesakitan.

Anon Killer mengangkat kakinya dan meletakannya di atas kapaknya yang menancap di bahu Black Mask lalu menekannya dengan kuat, membuat darah Black Mask mengalir deras dari lukanya.

Psychopath [BOOK ONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang