Part 8 : "Secret"

41 5 0
                                    

[John POV]

Aku membuka mataku mendapati diriku sedang duduk manis di sebuah ruangan yang penuh dengan warna putih dan di depanku terdapat sebuah layar yang cukup besar berwarna putih juga.

Tiba-tiba lampu di ruangan ini redup,sial... Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku. Layar itu pun menyala,memperlihatkan gambaran-gambaran aneh. Aku melihat seorang laki-laki dan perempuan sedang menggendong seorang bayi.

"Lihat dia,dia akan menjadi orang yang hebat suatu hari nanti",ucap si perempuan.

"Ya,dia pasti akan membuat kita bangga",ucap laki-laki itu menanggapi.

Layar pun redup. Tak lama layar tersebut menyala lagi. Memperlihatkan pemandangan gunung yang sangat indah. Tak berapa lama,layar itu tiba-tiba mati.

"Bangunlah John,kau harus mengalahkan Anon Killer,jika kau tidak mengalahkannya,orang-orang disekitarmu yang akan menjadi korbannya",terdengar suara seorang pria misterius menggema di ruangan ini.

Orang terdekatku? Aku saja merasa tidak dekat dengan siapapun saat ini. Kecuali... Alice? Ya,aku sempat mencintainya dulu,dan sepertinya sekarang juga... ekhem... begitu...

Setelah suara itu mengatakan itu,semua menjadi gelap.

"Ugh...",aku membuka mataku perlahan dan mendapati langit-langit berwarna putih bersih dan lampu yang menyala terang.

Aku mencoba melihat sekeliling,memperhatikan dengan seksama keberadaanku ini. Aku melihat banyak sekali peralatan rumah sakit dan suara khas mesin pendeteksi jantung di dalam ruangan ini. Kenapa aku disini?

"Kau akhirnya sadar,John",suara itu muncul bersamaan dengan masuknya seorang perempuan dan ternyata perempuan itu adalah Nina.

"Nina? Kenapa aku ada disini?",tanyaku dengan lemah.

"Aku melihatmu pingsan di lorong saat aku mencari korban selamat dari penyerangan psikopat beberapa hari yang lalu", jawab Nina.

"Hah? Beberapa hari yang lalu? Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?", ucapku terkejut.

"Sekitar 5 hari kau koma,kau terlalu lelah dan kau kekurangan darah akibat pertarungan pertamamu dan pertarungan melawan psikopat itu",ucap Nina dan langsung menutup mulutnya.

"He? Ada apa? Kenapa kau menutup mulutmu? Dan kenapa kau tau aku habis bertarung dengan psikopat yang menyerang markas ini?",tanyaku langsung to the point.

"Ah... Emmm... Ha- Hayate yang mengatakannya padaku...",ucapnya dengan nada orang kebingungan.

Bagaimana caranya Hayate tau padahal yang aku ingat Adrianel sudah membuatnya pingsan? Aku menghela nafas. "Baiklah,tapi apakah aku bisa keluar dari sini? Sungguh membosankan disini walaupun aku baru bangun beberapa menit yang lalu"

Tiba-tiba seorang pria bersyal dengan katana memasuki ruangan.

"Ah Ketua Ayato...",Nina berdiri lalu menunduk memberi hormat pada seorang pria yang baru masuk itu dan dia memanggil pria itu dengan sebutan 'ketua'? Apa dia adalah ketua The Leaders?

"Kau masih belum sepenuhnya pulih,kau harus beristirahat lebih lama lagi disini",ucap pria itu sambil berjalan ke arahku.

Sial,aku merasakan aura yang aneh dari dirinya. Seperti bukan aura seorang manusia.

"Lalu berapa lama aku harus ada disini? Dan aku harus melakukan apa disini? Tidak mungkin aku hanya berbaring disini saja kan?",protesku.

"Kau akan disini selama mungkin sampai luka-lukamu sembuh,mungkin sekitar 3 atau 5 hari paling lama",jawabnya. "Sayangnya,memang itu yang akan kau lakukan",tegasnya.

Psychopath [BOOK ONE]Where stories live. Discover now