Part 4 : "The Organization"

149 13 2
                                    

John menatap perempuan yang ada di hadapannya ini dengan heran.

"Aku ulangi sekali lagi", wanita itu mendekatkan wajahnya ke wajah John. "Apa kau mau ikut denganku?"

"Astaga cantik sekali perempuan ini", batin John mengagumi paras cantik perempuan yang berada di depannya.

"Hei!", perempuan itu memanggil John yang bengong sambil menepuk-nepuk pipinya.

"Eh i- iya,a- ada apa?", tanya John dengan tampang yang bingung seperti orang bodoh.

"Astaga", perempuan itu berdiri lalu mengusap dahinya. "Ya sudah,cepat ikuti aku"

"Apa?", John langsung tersadar dan bingung.

"Sudah cepat ikuti aku!", bentak perempuan itu lalu berjalan menjauhi John.

[John POV]

Hancur sudah wibawa ku sebagai seorang laki-laki, bentakan perempuan misterius ini benar-benar membuat sebagian nyali ku ciut.

Aku berdiri lalu berjalan mengikuti perempuan itu.

"Sebenarnya, kau mau membawaku kemana?", tanyaku pada perempuan itu.

"Kau akan tau nanti", jawab perempuan itu sambil tetap berjalan dan melihat ke depan.

Oke, aku benar-benar kesal sekarang.

Aku pun terus berjalan mengikutinya hingga aku berhenti melihat sebuah padang rumput yang luas di depanku. Dan untuk sesaat memikirkan apa yang baru saja aku alami.

"Oyy John, cepat kita harus bergegas sebelum malam", ucap perempuan itu yang sambil terus berjalan.

Betul-betul mengesalkan perempuan ini. Tadi dia tidak seperti ini, kenapa sekarang berubah 180 derajat.

Aku pun melanjutkan langkahku. Perempuan itu berhenti melangkah lalu mengeluarkan sebuah walkie talkie.

"Oyy Jack, aku sudah berada di tempat penjemputan", ucap perempuan itu sambil mendekatkan walkie talkienya ke mulutnya. "Ya, aku sudah bersama dengan target"

Hah? Target? Aku tidak mengerti target yang dia maksud.

"Oke, cepat lah!", setelah perempuan itu berkata demikian, dia pun langsung mematikan transmisinya.

"Halo, apa yang kau maksud dengan target?", tanyaku penasaran.

Perempuan itu menoleh ke arahku.

"Nanti kau juga akan tau", jawabnya sinis.

Sial, dia kembali ke mode default kah?

Tiba-tiba aku mendengar suara helikopter dari arah belakangku. Aku pun langsung menoleh ke belakang dan melihat sebuah helikopter Bell Textron 206B-3 JetRanger III berwarna hitam melesat.

Helikopter itu mendarat sekitar 9 meter di depanku. Seorang laki-laki memakai jaket hitam, berambut coklat, bercelana hitam dan memakai kacamata membuka pintu helikopter itu lalu keluar dan berjalan ke arah kami.

"Hei Nina, maaf kalau lama", ucap laki-laki itu pada perempuan yang berada di sampingku ini.

Ohh jadi nama perempuan itu Nina.

"Aku sudah sangat maklum akan keterlambatanmu, Jack", tanggap Nina dengan dingin. "Kau urus dia, aku duluan", setelah mengatakan itu, Nina langsung berjalan menuju helikopter.

"Hei kau, ayo ikut!", ucap laki-laki yang dipanggil Jack itu kepadaku sambil mencengkeram tanganku.

"Hei hei aku bisa jalan sendiri", ucapku sambil melepaskan tanganku dari cengkeraman Jack.

Psychopath [BOOK ONE]Where stories live. Discover now