6

2.3K 260 16
                                    

"Aku harus bagaimana, Han?" Yoojung tergugu di pelukan sahabatnya, Jung Hana. Selepas melihat Jungkook bersama Chaerin sore tadi di café, Yoojung memutuskan pergi ke apartemen sahabatnya. Hana mengusap punggung Yoojung miris. Ia tak pernah menyangka sosok Jeon Jungkook akan mengkhianati Yoojung seperti itu.

"Kau mau tidur disini malam ini?" tawar Hana. Dulu, saat mereka masihlah anak kuliahan Yoojung sering menginap di apartemen sahabatnya ini. Namun semenjak menikah Yoojung sangatlah jarang menginap. Bagi dirinya yang belum menikah dan tinggal di apartemen sendirian, kedatangan Yoojung sangatlah ia nantikan.

Yoojung mengangguk di pelukan Hana. Kawannya itu masih menangis. Meski Hana belum menikah setidaknya ia tahu bagaimana rasanya dihianati. Itu benar-benar sungguh menyakitkan dan kejam. Terlebih mereka telah terikat oleh janji pernikahan.

"Jangan ceritakan pada siapapu, Han. Biar aku saja mengurusnya." Pesan Yoojung setelah ia tenang dari rasa sakitnya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Aku akan mencari tahu siapa wanita itu dulu."

---

Jungkook pulang ke rumah dan tak mendapati Yoojung dimana pun. Ia telah mencoba menghubungi Yoojung namun istrinya itu sama sekali tak mengangkat telponnya. Setelah entah ke berapa puluh kali ia mencoba memanggil Yoojung, akhirnya Yoojung mengangkat telponnya.

"Aku menginap di rumah Hana malam ini, Jung." Begitulah ucap Yoojung sebelum memutuskan panggilan dengan cepat. Jungkook menghela nafas panjang sambil mengendikkan bahu. Tepat ketika ia hendak meletakkan handphonenya di atas meja makan, satu pesan dari Chaerin masuk di handphonenya.

| Oppa, aku merindukanmu. Kau dimana? |

Jungkook tersenyum simpul sambil mengetikkan balasan.

| Datanglah ke apartemenku sekarang. Aku sendirian disini. |

---

Hana menatap Yoojung yang tertidur pulas di sampingnya dengan miris. Ia telah mendengar keseluruhan cerita dari sahabatnya tersebut. Tentang bahwa Yoojung sedang hamil anak Jungkook, tentang perselingkuhan Jungkook, dan tentang semalam Jimin yang mendatangi Yoojung dan tidur bersama gadis bodoh ini.

Hana tak habis pikir dengan kehidupan yang dialami Yoojung. Itu membuatnya semakin takut untuk menikah. Jika ia bisa membantu Yoojung, mungkin bisa saja ia langsung mendatangi sosok jalang bernama Kwon Chaerin tersebut. Bisa-bisanya wanita itu mendekati suami orang. Lihtalah apa yang telah jalang itu lakukan pada sahabat malangnya.

Sayangnya, Yoojung melarangnya untuk melakukan apapun. Ia harus menyembunyikan semuanya. Jika memang itu yang diinginkan Yoojung maka akan ia lakukan. Ia akan melihat bagaimana hidup Yoojung nantinya. Jika keadaan semakin tak bisa ia terima lagi, ia yang akan bertindak.

---

Yoojung pulang ke rumah begitu terbangun di pagi hari. Hana telah mencegahnya dan meminta Yoojung untuk sarapan di apartemennya saja. Namun Yoojung berkata bahwa ia harus membuat sarapan untuk Jungkook. Sayangnya keputusan untuk kembali pulang ke apartemen bukanlah hal baik.

Alih-alih hanya mendapati Jungkook di rumah, ia menemukan wanita lain yang ia tahu bernama Kwon Chaerin tengah duduk di meja makan sementara Jungkook tengah memasak sesuatu.

"Siapa dia?" tanya Yoojung berusaha normal. Meski ia tahu siapa wanita tersebut ia harus berpura-pura tak mengenalnya. Yoojung memasang senyum terpaksa dan berusaha untuk berakting dengan baik.

Jungkook dengan gugup berkata, "Ah, dia.. anu.."

"Hai, aku teman kerja Jungkook oppa."

Yoojung memiringkan kepalanya, "Oppa?"

"Namaku Kwon Chaerin. Kau pasti istrinya Jungkook? Senang bertemu denganmu. Rupanya kau sangat cantik." Puji Chaerin yang bagi Yoojung terdengar sangat palsu. Ia tak menerima uluran tangan Chaerin dan berjalan masuk ke dalam kamar untuk meletakkan tasnya sekaligus memeriksa bahwa kamarnya 'baik-baik' saja.

Jungkook mengikuti Yoojung masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. "Dengar, Yoo. Jangan salah paham."

Yoojung membalikkan badannya dan berusaha memasang wajah santai, "Salah paham apa? Chaerin pasti sangat dekat denganmu di kantor. Tak apa, mungkin kalian harus membahas urusan kantormu." Yoojung menekankan kata urusan kantor.

"Begitukah?"

"Aku mau mandi. Bukankah kau harus bersiap berangkat ke kantor?" tanya Yoojung mengabaikan Jungkook dan segera berjalan masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam kamar mereka. Jungkook hendak mengatakan sesuatu namun Yoojung telah masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu.

Jungkook buru-buru keluar kamar. "Chae, kau harus pergi sekarang." Bisiknya.

Chaerin tersenyum. "Baiklah. Sini, cium aku dulu."

Lantas dengan cepat Jungkook mengecup bibir Chaerin dan mengantar gadis itu keluar dari apartemen. Ia sungguh tak menduga Yoojung pulang secepat ini. Dilihat dari tingkah Yoojung sepertinya istrinya itu tak curiga apapun.

"Ah ya, aku harus kontrol lagi besok. Maukah kau menemaniku ke rumah sakit?" tanya Chaerin sebelum masuk ke dalam lift.

Jungkook tersenyum dan mengangguk. "Tentu."

Sementara itu di dalam kamar mandi, Yoojung menyalakan keran air dengan keras. Suara air tersebut meredam tangisnya. Ia benar-benar melihatnya tadi. Ia melihat bekas ciuman di leher Jungkook. Bahkan ia mencium aroma lain di kamar mereka. Itu bukanlah aroma miliknya atau milik Jungkook.

"Kau jahat, Jung." Lirih Yoojung sangat pelan. Ia tak tahu harus bagaimana. Hatinya sangat sakit.

"Ayo kita lihat, Jung. Sejauh mana kau akan melakukan ini kepadaku." Gumanya sambil menatap dirinya di pantulan cermin.






  To be continued.  

The Truth Untold ✔Where stories live. Discover now