BAB 3: Siaran untuk Reagen

529K 23.1K 641
                                    




Jangan lupa Vote dan Komen yang banyakkk untuk kelanjutan Update!!!


***

Gue bukan sekedar butuh sahabat yang bisa nemenin gue makan dikantin setiap hari. Gue butuh sahabat yang tau semua sifat buruk gue, tapi tetep selalu ada buat gue.
REAGEN-2021






***

"Hallo hallooo semua Venvers... siswa dan siswi SMA Venus tercinta. Tungguu.. kalian pasti udah nungguin cerita hari ini kan? Yashhh... sebentar lagi, gue bakal bacain cerita yang lebih menarik dari sebelumnya nih. 'Jadi gimana? Cuaca hari ini bagus ya, Matahari terik sampai bikin panas seluruh ruangan kelas yang ber AC. Tapi, ada yang bisa bikin lebih panas dari sekedar Matahari? Iyaa.. yang bisa bikin lebih panas itu kalau sosok Raja SMA Venus, Reagan Athan punya pacar. Pasti cewek SMA Venus patah hati semua, kan?' Nah kira-kira begitu isi cerita hari ini. Gimana? Seru kan? Nikmati makan siang kalian dengan nyaman. Dan sampai jumpa di siaran berikutnya, yaa!!"

"Suara Meitha emang sopan banget masuk ke telinga, bikin adem.." ucap Felix yang salah tingkah sendiri saat mendengarkan siaran SMA Venus di jam Istirahat.

"Yaelaah, Meitha juga nggak tau kali kalau lo suka sama dia dengan cara lo begini. Samperin sana, bawain seblaknya Mpok Atik.." perintah Jimmy sambil bangkit dari posisi duduknya, Felix mengangkat dua alisnya dengan tulang pipi yang terangkat.

"Cara lo basi, Jim.."

"Kenapa Reagen lagi?"

Ucapan itu berhasil menarik perhatian anggota Sheild yang lain, termasuk Reagen ikut menoleh ke arah Endruw.

"Ada orang yang sengaja ngirim cerita ini. Dia bukan sekedar fans Reagen, dia punya motif lain."

Reagen melihat ke arah Brian yang selesai berbicara. Cowok itu menghela napasnya dengan berat.

"Kalian ngeh nggak? Cerita ini ngebahas ruang kelas yang kelihatan dingin tapi ternyata panas."

"Pinter juga Endruw."

"Diem dulu, Jim!" Jimmy membungkam mulutnya sendiri sambil melihat takut ke arah Felix yang serius.

"Gimana menurut lo, Rey?" Tanya Brian, Reagan pun memainkan ponsel di tangannya.

"Kita lihat besok, kalau ceritanya masih sama, gue bakal cari tau."

"Gue setuju sama Reagen, jangan gegabah dulu."

"Tapi gue penasaran sama apa yang terjadi. Kenapa dari kemarin cerita yang di baca sarkastik semua?" Tanya Endruw, Reagan menoleh ke arahnya dengan tatapan curiga.

"Tapi, feeling gue, yang ngirim cerita ini palingan cuma orang yang suka sama Reagen secara diam-diam." Imbuh  Felix meyakinkan mereka semua.

"Gimana pun, kita nggak boleh berprasangka buruk. Kita lihat besok seperti apa." Ucap ketua Sheild final membuat yang lain ikut mengangguk.

"Kalau gitu, apa perlu gue selidiki tim penyiarannya, Rey? Gue bisa tanya Meitha misalnya.."

"Alaahh, bilang aja lo mau modusin Meitha, kan?"

"Yeeehhh sembarangan lo nuduh gue, Jim. Ya jelas iya laahh, apalagi kalau bukan karena Meitha."

"Sialan lo!!"

Felix terkekeh di hadiahi jitakan di keningnya oleh Jimmy. Berbeda dengan dua orang ini, tiga orang cowok yang nampak tidak pernah tersenyum itu juga masih sibuk dengan pikiran mereka.

REAGEN Where stories live. Discover now