BAB 10: Sampah?

437K 21.5K 538
                                    

GUYS BANTU SUPORT YAA!! Like dan komen cerita ini please🥺

Thnx🤍




***

"Mau sebenci apapun, itu tidak bisa mengembalikan keadaan."

***

      Sebuah keributan mengundang perhatian banyak orang. Tak lagi diam saja, Fany keluar dari kelas sambil menangis dengan tubuhnya yang tegang menghampiri sosok pria setengah tua dengan setelan Jas hitamnya.

Gadis itu membawa tas Sekolahnya keluar di iringi bisikan-bisikan dari teman kelasnya. Mereka semua tidak tau apa-apa, hanya saja melihat raut wajah Fany yang berubah tiba-tiba membuat mereka semua penasaran. Apalagi, saat seorang pria setengah tua datang dengan panik menuju kelas Fany membuat keributan kecil terjadi.

Seorang Guru yang berdiri di depan kelas berusaha menenangkan mereka semua agar tidak keluar kelas.

"Ada apa, Pak?" Tanya Fany yang wajahnya sudah basah dipenuhi air mata.

Pria di hadapannya itu menggeserkan tubuhkan ke kanan, tepat sebelah pintu agar mereka tidak dilihat orang-orang dari dalam kelas.

"Ayah kamu, Fan. Di tangkap KPK siang ini.."

Tanpa menjawab sepatah kata sedikitpun, Fany semakin berderai air mata. Lututnya perlahan melemas hingga tidak mampu lagi menopang tubuhnya sendiri. Fany ambruk ke lantai sambil terus menangis. Ia sudah mendengar berita ini beberapa menit yang lalu sebelum orang kepercayaan keluarganya datang ke Sekolah. Tak mau gegabah, Fany masih menunggu kebenarannya, dan ternyata benar, Pak Agus datang menemuinya di Sekolah.

"Dan semuanya disita KPK, Fan.." lanjutnya lagi. Gadis itu sudah tidak kuat mendengar berita yang dibawa Pak Agus untuknya. Tidak menyangka, selama ini yang di dapat Ayahnya adalah hasil Korupsi.

Bertepatan dengan itu, Reagen datang bersama Anantha di belakangnya yang berlari tergopoh-gopoh lalu berhenti tepat lima meter dari tempat Fany.

Dan dari arah yang berbeda, Brian bersama Endruw datang dengan berlari.

"Nggak mungkinn..."

"Kamu harus pulang, ikut saya.. kita bicarakan ini di rumah. Tapi, sebelumnya, rumah kamu juga disita.."

Brian memajukan langkahnya, hendak mendekati Fany. Namun, tangan Endruw mencegah, membuat Brian akhirnya mengurungkan niatnya. Pria itu menghela napas, melihat Fany yang menangis membuat hatinya sedikit sakit.

"Gue harus samperin dia.." Endruw menepuk bahu Brian beberapa kali, membuat Brian memejamkan matanya sesaat. Reagen yang mengarahkan tatapannya ke arah Brian tidak sengaja melihat Jimmy dan Felix dari arah belakang mereka.

Seolah memberikan kode lewat tatapan matanya pada Endruw, akhirnya Endruw pun meninggalkan Brian di tempatnya dan pergi menghampiri Reagen dan Anantha di sebrang mereka. Begitu juga Felix dan Jimmy yang mengekori Endruw pergi.

Fany bangkit berdiri sambil mengusap air mata yang menggenangi pelupuk matanya dengan kasar. Gadis itu menyilakkan rambutnya ke belakang, matanya tidak sengaja melihat Brian yang berdiri sambil menatapnya dengan tatapan kasihan. Fany benci tatapan itu, ia tidak suka dikasihani.

Terbawa suasana, mereka semua sampai tidak menyadari ekpresi wajah Anantha yang penuh kesedihan. Gadis itu diam-diam ikut menangis melihat Fany yang ada di sana. Matanya berkaca-kaca, tangannya meremas sisi roknya sendiri kuat-kuat. Entah apa yang terjadi, tapi Anantha ikut sedih atas apa yang terjadi pada Fany, gadis yang tidak ia kenal sama sekali.

REAGEN Where stories live. Discover now