BAB 11: Geng Manjalita

452K 20.5K 581
                                    

BUAT YANG PENGEN LANJUT, PLEASE KOMEN YG BANYAK DAN JANGAN LUPA VOTE YA :)

DAN AKAN AKU USAHAKAN BUAT UPDATE SETIAP HARI🥰

DAN BUAT YANG NANYA KENAPA PARTNYA BARU SEGINI, MOHON BACA ULANG DENGAN CERMAT YA🥰

WARNING!!!!
[Banyak mengandung kalimat kasar 18+]
Dimohon bijak dalam membaca!!!
SEGERA TERBIT!!! (DAN TERSEDIA DISELURUH GRAMEDIA INDONESIA)
•PROSES REVISI ULANG!!
•Satu kali Publish, satu hari sebelum Terbit semua part akan dihapus secara permanen. Segera baca sebelum ketinggalan!!!

***

"Segalanya yang telah hancur, tidak akan pernah berujung sempurna."
FANY-2021
@chellindy_Story


***











"Dia kan anaknya koruptor yang di tangkap KPK kemarin?!!"

"Pantes aja semua barang-barang dia branded semua, ternyata hasil korupsi Bapaknya!!"

"Keluar aja sana dari Sekolah ini! Lo nggak akan mampu bayar tagihan uang Sekolah lagi!"

"Cantik, sih! Tapi, hidup pakai uang haram!!"

Kira-kira seperti itu omongan-omongan yang di dengar Fany dari mereka yang ada di sekitarnya. Matanya mulai memanas menahan amarah, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain diam menunggu berita ini reda. Memang kenyataannya berita yang telah tersebar itu benar adanya. Dia adalah anak dari seorang Koruptor, dan fakta tetsebut tidak bisa lagi dielakkan.

Wajahnya menunduk sambil berjalan menuju kelas. Tali sepatunya yang terlepas ia biarkan begitu saja. Tas ransel berwarna biru muda yang menggantung di punggungnya ikut bergerak sesuai langkah kakinya.

"Fany!!"

Panggilan itu berhasil membuat wajahnya kembali terangkat. Melihat Larissa, yang dulu adalah teman dekatnya saat mereka sama-sama di tim siaran tahun lalu, kini memberinya senyum merendahkan. Matanya menatap Fany dengan tatapan jijik dari atas ke bawah.

"Masih punya muka ya, lo buat masuk Sekolah?"

Gadis itu menghela napasnya. Memejamkan matanya perlahan kembali terbuka. Ia tidak tau bagaimana hubungannya dengan Larissa bisa menjadi seperti ini. Mungkin, karena hubungannya dulu dengan Brian memudahkan dirinya masuk kedalam kelompok Sheild setiap hari, sedangkan Larissa tidak bisa, dia bukan siapa-siapa untuk Sheild.

"Hebat, sih! Setelah berita besar itu kesebar, lo masih kuat buat Sekolah disini."

Matanya melirik ke arah Teressa yang berdiri di sebelah kembarannya. Amarahnya kemarin belum juga reda, kini ia harus berhadapan kembali dengan gadis licik yang berstatus sebagai kekasih mantannya. Situasi yang semakin runyam membuat kepalanya semakin pusing.

Tak ingin menanggapi kedua gadis itu, Fany kembali melanjutkan jalannya untuk pergi menunju kelas. Tak sampai disitu jugap, rupanya dua gadis cantik yang namanya cukup dikenal semua Siswa Venus itu belum menyerah dengan aksinya. Larissa berusaha menahan bahu Fany yang hendak lewat di sebelahnya sambil berkata, "Gue tau lo cantik, tapi sekarang lo miskin. Gimana kalau jual diri aja? Kan lumayan bisa dapet duit. Lagian, sekarang lo juga udah nggak punya harga diri, kan?!!"

Ucapan tersebut berhasil memancing emosi Fany. Gadis itu reflek menampar pipi Larissa yang mengaduh kesakitan karena pipinya yang terasa panas. Orang-orang yang berada di sekitar mereka semakin tertarik dengan kejadian pagi ini.

"Heh!! Kurang ajar lo! Berani nampar Kakak gue?!!!"

Saat tangan Teressa hendak memukul Fany, gadis itu menangkisnya dengan cepat sambil mencengram kuat tangan kekasih Brian itu.

REAGEN Where stories live. Discover now