The ACE Rules | Part 9 - That's Enough

30.1K 2.2K 173
                                    

Halo, absen dulu dong

Partnya panjang😘 semoga suka

Jangan lupa vote dan komen yang banyaaaaak

Happy Reading🍀
--Aira Lyn

Playlist🎶 : Company - Justin Bieber

***

"Tatapanmu sangat mengganggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tatapanmu sangat mengganggu." Ace duduk di atas lengan sofa. Kakinya disilangkan, menghadap Irene dengan tangan bersedekap.

Irene yang masih terkejut dan berusaha menenangkan diri mengerjap. Memang seperti apa tatapannya di mata Ace sekarang?

"Aku tahu yang kau pikirkan. Itu asli."

Irene menganga mendengar kata-kata arogan Ace. Baru beberapa detik yang lalu perasaannya campur aduk. Ia frustrasi, kecewa, dan hampir menangis gara-gara Kerrick. Kemudian ia juga bahagia, tersentuh, dan mendadak bersemangat karena harpa menakjubkan itu mengingatkan Irene bahwa masih ada orang di sekitarnya yang peduli dan mendukungnya. Menghiburnya ketika sedih.

Padahal, ukiran di harpa itu juga sempat membuat Irene merasa spesial. Tapi begitu melihat sikap dingin Ace yang sangat berkebalikan dengan hadiah pemberiannya, Irene langsung tersadar. Ace tidak mungkin memberikan harpa itu sebagai bentuk dukungannya. Pasti ada maksud lain. Hatinya tidak boleh lemah dan mudah tertipu di saat-saat seperti ini. Untung ia cepat sadar.

"Ya. Karena semua itu asli, kau tidak lihat aku hampir gila?" sahut Irene.

Alih-alih tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Ace dengan manis, Irene bereaksi seolah-olah tidak mengharapkannya.

Tapi, meskipun tanggapan Irene ketus dan jauh dari yang dibayangkan, Ace justru dengan santai mengedikkan bahu. "Aku hanya mengatakannya karena kau terlihat tidak percaya."

"Mana mungkin? Saat aku tahu kau adalah pemilik tambang berlian," gerutu Irene.

Ace mengangguk-angguk. "Benar juga... Masuk akal...."

Tanpa mengalihkan pandangan dari Irene, ia menaikkan lengan kemejanya---yang semula menyentuh pergelangan tangan---ke siku, lalu kembali bersedekap dan menatap Irene serius.

"Jadi apa yang membuatmu gila?"

"Kau sungguh bertanya karena kau tidak tahu atau kau hanya berpura-pura tidak tahu?" sindir Irene.

Ace bergumam. "Seharusnya tidak ada yang salah dengan penulisan namamu. Desainnya tidak sesuai? Katakan saja, aku akan menggantinya."

"Ya ampun, kau benar-benar..." Irene melongo. "Bukan, Steve! Bukan tentang itu!"

"Steve?" ulang Ace.

"Kenapa? Tidak suka?" tanya Irene ketika ekspresi di wajah Ace berubah, tampak kesal. "Kau ingin aku bicara formal denganmu? Jangan bilang aku harus memanggilmu Mr. Archer sementara aku ingat, Jerome hanya memanggilmu Steve di pesta," protes Irene.

The ACE RulesWhere stories live. Discover now