The ACE Rules | Part 13 - Dirty Game

26.1K 2K 76
                                    

Halo, absen ❤yang nungguin cerita ini update

Jangan lupa vote dan komennya

Tolong kasih tau ya kalau ada typo

Happy Reading🍀

Playlist : You're Not Sorry - Taylor Swift

***

Irene mengerjap berkali-kali sebelum meletakkan lagi jas yang dipegangnya ke meja.

"Sepertinya... Ini bukan jas yang kubawa kemarin. Kau yakin tidak tertukar dengan milik orang lain?"

"Tidak, Miss. Benar. Kami sudah memastikan bordiran nama di bagian dalamnya. Jadi tidak mungkin tertukar."

"Tapi-" Irene mengalihkan perhatian sejenak ketika deretan mesin cuci di sampingnya berderu. Tempat penatu itu cukup berisik.

"Lihatlah. Ukurannya jadi kecil sekali," ringis Irene.

Badan Ace tinggi besar. Otot-otot di lengannya saja meresahkan, belum bagian yang lain. Jika seperti ini, jelas tidak akan muat dipakai. "Apa yang terjadi? Bagaimana bisa menyusut?"

"Maaf, Miss. Kami kurang berhati-hati. Kami mencuci dan mengeringkannya seperti biasa. Kami sungguh tidak tahu jika bahannya eksklusif."

Irene melongo. Terdiam beberapa detik, lalu menghela napas lesu. Kepalanya mendadak pening. Itu jas pinjaman. Ia bertanggung jawab untuk mengembalikannya lagi dalam keadaan baik. Tanpa ada lecet sedikit pun. Tapi...

"Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Lagipula sudah terlanjur." Irene memaksakan seulas senyum, berpikir, mencoba tetap tenang. Ia masih bisa membawanya ke desainer. Ya, tinggal membuat yang baru.

"Kau punya catatan mungkin?" tanya Irene dengan alis berkerut. "Catatan ukuran aslinya sebelum susut."

Pemilik penatu menggeleng kaku dan memberikan tatapan aneh. "Ada banyak pakaian yang masuk setiap hari. Kami tidak mungkin mengukurnya satu-satu."

Well, tentu saja. Apa yang Irene harapkan? Pertanyaannya memang konyol.

Irene mengusap wajah. "Habislah aku..." Ia menggigit bibir sambil menatap langit-langit. Kali ini benar-benar panik.

Jas Ace terlihat mahal dan mustahil ditemukan di toko-toko. Terlihat jelas dibuat pas badan. Padahal ia harus mengembalikan jas itu secepatnya. Ace pasti marah jika tahu jasnya rusak dan tidak bisa dipakai lagi.

"Kau bercanda?! Aku tidak peduli."

"Kembalikan jasku bagaimanapun caranya. Kalau perlu, jahit sendiri dengan tanganmu!"

Tanpa sadar Irene melamun. Bayangan itu membuatnya bergidik ngeri, bagaimana ia akan menjelaskan pada Ace nanti.

"Berapa ganti rugi yang harus kami bayar, Miss?" tanya pemilik penatu dengan nada menyesal.

Irene menggaruk pelipis bingung. Ia sendiri tidak tahu berapa harganya.

"Sudahlah. Tidak perlu."

Irene mengibaskan tangan, mengeluarkan dompet, dan tetap membayar biaya laundry. Ia juga tidak marah. Hanya meminta agar jas Ace cepat dibungkus karena ia sedang buru-buru.

Dari penatu, Irene kemudian pindah ke tempat penampungan hewan. Setelah seharian penuh Jane mengelilingi banyak tempat penampungan hewan di penjuru Paris kemarin, akhirnya mereka tiba di sini.

The ACE RulesWhere stories live. Discover now