The ACE Rules | Part 12 - In Comfort

26.7K 2.1K 191
                                    

Halo, apa kabar?

Jangan lupa vote dan komennya

Semoga suka ya🤗

Happy Reading🍀

Playlist🎶 : Here I Am - 4MEN ft. Mi

***

"Kupikir kau ada di dalam. Aku datang untuk menjemputmu."

Kerrick tersenyum. Mata birunya menatap Irene, mengingatkan jika ia sudah mengatur makan malam romantis untuk mereka.

"Kau baik-baik saja?" tanya Kerrick, agak khawatir saat menelisik penampilan Irene yang terlihat berantakan dan matanya yang sembap.

"Aku ingin mengabarimu. Tapi bagaimana lagi? Kau memblokir nomorku. Kau juga mengganti nomormu. Aku tidak tahu harus bertanya pada siapa, jadi aku langsung kemari. Kau suka bunga yang kukirim pagi tadi?"

"Kerrick, please..."

Irene mengerang. Lupa pada mawar kuning itu. Ia sudah membuangnya, dan kata-kata yang ditulis Kerrick dalam kartu bahkan sudah Irene lupakan.

"Ayo, waktu kita tidak banyak. Aku membuat reservasi jam 8," ucap Kerrick, mengabaikan tatapan kesal Irene sambil melirik jam tangan di pergelangan tangannya. "Bersiap-siaplah. Aku akan menunggumu."

"Aku tidak akan kemana-mana. Pulanglah. Tinggalkan aku sendiri. Aku benar-benar lelah," tolak Irene. Terang-terangan mengusir.

"Tapi aku merindukanmu, Irene."

Kerrick maju satu langkah lalu mengacak rambut pirangnya yang sepanjang tengkuk, tampak kacau selama mereka berpisah. Namun Irene sama sekali tidak terpengaruh dengan itu.

"Kenapa kau masih saja menggangguku? Hubungan kita sudah berakhir! Jangan pernah menemuiku dengan alasan itu lagi. Aku sudah bukan tunanganmu!" geram Irene.

"Tidak..." Kerrick menggeleng. "Aku tahu kau masih mencintaiku. Kau tidak benar-benar ingin putus. Aku tahu kau mengatakannya karena marah. Ini bukan yang pertama kali. Kau selalu begini setiap kali kita bertengkar. Dan aku juga tahu kau sengaja berciuman dengan pria itu hanya untuk membuatku cemburu."

Irene mengusap wajah. Tidak tahu lagi harus menangis atau tertawa getir. Kepalanya amat pusing.

"Kembalilah padaku, Irene. Bagaimana dengan pernikahan kita? Kau tidak bisa meninggalkanku begitu saja... Aku masih ingin melanjutkan hubungan ini," kata Kerrick, memohon sambil meraih tangan Irene.

"Tidak. Bicara saja, jangan sentuh aku," tolak Irene, cepat-cepat menepis dan melangkah mundur, menjaga jarak dari Kerrick.

"Apa yang salah? Aku hanya ingin mencium tunanganku."

"Kerrick, stop! Stop it!"

"Kenapa? Kau tidak suka dengan ciumanku lagi setelah dia menciummu?"

Irene mengernyit. Pemikiran macam apa itu. "Kuperingatkan. Jangan macam-macam atau aku akan berteriak," ancamnya.

"Kau tahu? Aku memang sangat ingin mendengarmu berteriak, Irene... Tapi di atas kasur, bukan di sini," desis Kerrick tetap maju, tampak tidak takut sedikit pun.

Irene membelalak. Ia belum sempat menjauh, pria itu sudah memaksa dagu Irene menghadapnya. Irene berusaha meronta, tapi Kerrick mendorongnya ke dinding.

"Kau gila! Lepas!"

"Malam ini kita lakukan saja lebih dari yang kalian lakukan. Aku bisa membuatmu melupakannya. Kau hanya akan memikirkanku semalaman. Katakan sekarang Irene, belum terlambat. Katakan kau menginginkanku," paksa Kerrick, mendesak tidak sabar.

The ACE RulesWhere stories live. Discover now