The ACE Rules | Part 14 - It's Really Goodbye

25K 2K 145
                                    

Plis vote dan komen yang banyaaak

Happy Reading

🍀🍀🍀


Tiga jam kemudian, Irene mendapati dirinya kembali ke tempat yang sudah lama ia tinggalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga jam kemudian, Irene mendapati dirinya kembali ke tempat yang sudah lama ia tinggalkan. Rumah orang tuanya, di Colmar.

Seorang wanita tua berseragam pelayan membukakan pintu dari dalam. Ia adalah kepala pelayan yang dulu mengasuh Irene ketika kecil. Ekspresinya tampak terkejut, lalu buru-buru menyambut dan mengantarnya masuk.

Irene berjalan sambil mengedarkan pandangan.

Suasana tiba-tiba terasa asing ketika pelayan wanita itu membawanya menuju ruang tengah yang sampai sekarang masih didominasi dengan warna putih gading.

Padahal lantai kayu, karpet floral di bawah sofa, meja bundar, dan dua pot bunga anggrek masih seperti yang Irene ingat sebelum pindah ke Paris beberapa tahun lalu. Tetapi Irene merasa tidak nyaman begitu duduk.

"Bagaimana pembatalannya? Kudengar paling sedikit €400.000 untuk menyewa tempat di Opera Garnier."

Kepala Irene tertunduk, makin gelisah. Itu suara ayahnya, sedang bertelepon dengan Kerrick.

Kedua tangan Irene yang berada di pangkuan saling meremas. Ia bahkan tanpa sadar terus memainkan kuku dan mengopek jemarinya, hingga terluka. Namun sedikit pun Irene tidak merasa perih. Pikirannya terlalu kalut.

"Itu tanggung jawabku. Akan kuganti semua biaya yang sudah kau keluarkan."

"Ayah." Irene mendongak, langsung bangkit dari sofa dengan gusar.

Selain gaun pengantin, ternyata Meredith juga menandatangani kontrak dengan wedding venue. Yang artinya mereka harus tetap membayar penuh jika tiba-tiba mengajukan pembatalan.

"Sampaikan permintaan maafku kepada orang tuamu. Aku menyesalkan perbuatannya."

Irene membelalak protes. Justru Kerrick yang hampir melecehkannya. Ini tidak adil. Irene hendak menjelaskan apa yang ia alami, apa yang sebenarnya pria itu dan ibunya lakukan di belakangnya, tetapi sia-sia.

Kesalahpahaman itu terlanjur menyudutkan Irene dan ayahnya sama sekali tidak memberi Irene kesempatan.

Bergerak mengangkat sebelah tangan, ayahnya justru memperingati Irene dengan tatapan tajam--tidak ingin diganggu--sebelum akhirnya membuang wajah ke arah lain dan kembali berbicara.

The ACE RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang