PART 16

28 11 7
                                    

"Lusa, kakak harus pergi"

"Apa?! Pergi kemana?!"

"Maap Shevalonica tapi, ini demi hubungan kita"

"Apa maksud kaka?! Demi kita apanya kalo kakak pergi!"

"Lalu kakak harus gimana?" Pasrah sudah Sean,ia tau ini tak mudah

"Hah, kakak ko malah tanya aku? Kakak sebenernya serius gak sih sama hubungan kita??"

Sean salah, dengan mengatakan hal ini yang tidak tepat pada waktu yang tidak tepat.

"Caa,dengerin kakak, bukan kakak gak serius tapi untuk menjalani hubungan kita yang sekarang-"

"Kakak harus pergi? Ninggalin aku? Lalu apa artinya kalo kita berjauhan kak?"

"Bukan gitu tapi-"

"Kemana? Kakak mau pergi ke mana?"

"Sydney" Jawab Sean sambil menunduk "Kakak akan tinggal sama sodara kakak"

Rasanya Ica ingin menangis, bagaimana ini, hubungannya sudah tak menentu dan rasanya semua ini sia-sia jika Sean sudah memutuskan pergi

"Kakak menyerah segini aja?"

"Apa maksud kamu? Kakak pergi karena kita, kakak berjuang Ica"

Oh, jadi ini perjuangan yang Sean maksud.

"Kalo itu maksud kakak, terserah kakak"

Ica pergi sambil menangis. Dia berlari menuju tempat yang takkan orang lain tahu, bahkan dirinya sendiri tak tahu harus kemana? Sial ini terlalu menyakitkan

Sementara Sean menyesal, dia duduk lantas menatap lantai sendu.

Ini hari pembagian nilai seusai PAS, dan sebenarnya Ica ingin memberikan sesuatu untuk Sean, karena itu mereka bertemu.

"Gue benci!! Gue benci perpisahan?!!" Teriak Ica di atas atap, ia telah menemukan tempat yang orang lain takkan tahu.

"Pergi aja lo! Pergiiii!!! Lo emang gak cinta sama gue! Gue emang gak berguna dan lo juga ...shit!!" Ica melempar kotak yang tadinya akan ia berikan kepada Sean.

Dia tak peduli dengan isinya, dia marah dan kecewa. Untuk saat ini yang ingin menangis dan sendiri.

Ica duduk dan menatap langit sambil menangis tersedu-sedu,jadi begini rasanya patah hati. Ini pertama kalinya Shevalonica merasa patah hati yang sesungguhnya.

"Bahkan kak Sean gak kejar gue, emang udah gak sayang sama Ica ya" Gumamnya sambil menundukkan kepala dan memeriksa jam.

Karena hari ini tak akan belajar jadinya siswa bisa pulang kapan saja,tapi entahlah Ica tak ingin kemana-mana sekarang.

*...*
Tanpa sadar seseorang menemukan kotak yang Ica lemparkan, lalu orang tersebut membawa kotak itu bersamanya.

*....*

Ketika sendiri Ica malah berfikir, walaupun tak berhenti menangis tapi ia terus berfikir kenapa? Dan apa salahnya? Perasaan selama ini berjalan sempurna.

Sementara di tempat lain.

"Lo liat Ica gak?" Tanya Dino kepada Ray

"Gue juga lagi cari Ica, dari istirahat pertama gak keliatan"

"Padahal gue mau ngasih selamat, akhirnya sahabat gue masuk 10 besar"

"Wah?! Lo serius?"

"Serius dong, gue dapet info dari bu wali kelas" Bisik Dino

Pleasant TimeWhere stories live. Discover now