PART 18

21 4 0
                                    

Shevalonica berdiri diatas atap, ia melihat jalanan dari atas, mengerikan.

Ia menutup mata, menghela napas lalu

"Icaaaa!!!!!!"

Seseorang menarik Ica dengan kasar, Ica yang hendak duduk jadi tak jadi.

"Dino!!Lo ngapain sihh??"

"Lo yang ngapain???!!! Lo mau loncat dari sana?!"

"Enggak!" Jawab Ica cepat

"Lalu ngapain lo berdiri disana sambil menutup mata"

"Gue mau duduk" jawab Ica lirih

Ya, Ica sedang berada di atap apartemen Dino, ia tak tahu harus kemana lagi, dia tak mau pulang walaupun ini sudah sangat larut.

"Lo jangan berfikir yang aneh-aneh! Ini udah larut"

Ica hanya diam lalu duduk di kursi yang sudah tersedia, karena atap ini Dino yang urus.

"Gue nginep ya"

"Hah?!" Dino terkejut.

"Gue gak mau pulang"

"Lo bakalan bikin orang tua Lo khawatir tau gak?!! Lo jangan bikin mereka nanti marahin gue dong, ayo gue anter pulang"

"Gak! Ortu gue bakalan percaya sama lo, tinggal bilang aja gue nginep napa, gue gak bawa apapun"

Ya memang, Ica terlihat seperti gembel yang tak tahu arah jalan pulang.

Melihat itu Dino tak tega dan membiarkan Ica menginap dirumahnya, tenang ini bukan pertama kali Ica menginap kok, Ica pernah tapi ramai-ramai, dan ada 3 kamar disini.

"Gue mau mandi, lo masakin buat gue setelah itu gue mau tidur"  Ica berdiri tapi langkah kakinya pelan

"Apa gara-gara Sean akan pergi?" Tanya Dino pelan

Ica berbalik "Kok lo tau?"

"Menurut lo cowok gak pernah curhat gitu?"

Oh, rupanya Sean memberitahu Dino.

"Gue udah putus lo jangan bikin gue marah mulai sekarang"

"Hah?!!" Dino berdiri menatap Ica tak percaya

"Kok bisa?!! Lo dengerin penjelasan pacar lo gak sih?Tujuan Sean ke lua—"

"Gue yang putusin, karena harusnya begitu kan?"

Ica malah bertanya pada Dino yang tak mengerti dengan jalan pikiran Ica.

"Kenapa?"

"Gue laper, buruan masak" Ica segera turun menuju apartemen Dino, jelas saja ia menghindari pertanyaan itu, entahlah rasanya terjadi begitu cepat.

Dino menghela napas berat "Lalu apa tujuan lo ke luar negri sekarang?" Gumam Dino

Tak lama ponselnya bergetar tanda panggilan masuk,ia memang tak melihat ponsel sejak tadi karena sibuk, dan lihat sekarang ratusan panggilan dari Sean dan orang tua Ica, aahh pasti karena mencari anak itu.

Dino segera menelpon orang tua Ica juga Sean, setelah itu kembali ke apartemennya.

Seusai mandi Ica pergi ke dapur, Dino sudah menyiapkan makanan di atas meja.

"Lo tau gak sih? Orang tua lo khawatir banget" ujar Dino seraya memberikan teh hangat

"Tau, tumben lo baik banget" Ujar Ica seraya menatap teh buatan Dino

"Ohh jadi selama ini Lo gak nganggap gue baik?"

"Lo pasti itungan kan??"

"Gak! Gue udah punya semuanya" jawab Dino enteng setelah itu ia pergi ke ruang tengah dan bermain game.

Pleasant TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang