PART x | √64 . 2x = 64

18K 3.1K 153
                                    

About Stars

Daripada banyak gaya lebih baik sederhana asal apa adanya

Happy Reading
🌟
🌟
🌟

( Nyinyir )

HARI ini Bulan datang ke sekolah dengan senyuman cerah di wajahnya. Tentunya dengan semangat. Kemarin sore, dirinya di antar pulang oleh Langit, namun tidak sampai rumahnya. Bulan tak mau Langit tau rumahnya jadi ia turun di jalan yang sudah lumayan dekat dari rumahnya.

"Lan, itu apa?" tanya Leony saat melihat kedatangan Bulan dengan membawa sebuah keranjang berwarna biru.

"Oh ini, ini donat," jawab Bulan sambil melihat ke arah keranjang yang ia bawa. Bulan meletakkan keranjangnya di bawah bangkunya.

"Buat apa? Lo mau tasyakuran karena beasiswa yang lo dapet?" Vania bersuara. Intinya kalo tentang makanan, dirinya nomor one.

"Anu--" ucapan Bulan terpotong karena kedatangan Arsel yang melihat keranjangnya.

"Ngapain lo liat-liat?" Bulan melirik ke Arsel.

"Keranjang jelek di bawa ke kelas."

Emang ya, kalimat apa pun itu yang keluar dari mulut cowo songong sangat tidak bermutu. Dia emang kaya tapi omongannya sangat rendahan. Apalagi merendahkan orang, itu bakatnya!

"Bodoamat ya!"

"Lan, anu apa? Anu punya segudang makna. Jangan bikin otak kita travelling dong." Vania ingin tau lanjutannya anu dari Bulan.

"Emang lo punya otak?" tanya Abel.

"Lo sekali tanya bikin gue sadar. Percaya, lo emang lumayan pinter. Apa daya gue? Udah oon, bloon, goblok, koplak, dan kawan-kawannya. Gue sadar diri kok." Vania menertawakan dirinya sendiri, lebih tepatnya otak yang ia punya.

Vania ga bodoh atau yang lainnya. Cuman dia males mikir. Menurutnya, hidup cuma sekali kecuali kalo setelah mati suri jadi dua kali. Ngapain mikir yang buat otak stress, pusing, mumet. Lebih baik hidup di buat have fun. Yang seseven sama Vania angkat kaki deh, keluar cari bengkel buat benerin otak.

"Gue mau jualan di sekolah. Itung-itung buat nambah uang tabungan gue sekalian mencukupi kebutuhan sehari-hari."

"Cakep. Udah cantik, pinter, mandiri. Kalo gue cowo mungkin udah gue nikahin lo," ucap Leony.

"Lo mau jualan? Di sekolah? Kayak orang ga mampu aja lo pake jualan segala," ucap Anisa, teman sekelasnya. "Ups... Kan lo emang orang ga mampu ya," sambungnya.

"Maksud lo apa?"

Tidak, itu bukan ucapan Bulan. Itu bersumber dari mulut Leony.

"Ya harusnya kalian itu bilangin ke temen baru kalian, kalo dia jualan kue kayak sampah gini gak akan ada yang beli," ucap Anisa yang sangat membuat Leony emosi.

"Ada kok yang mau beli," ucap Rey.

"Oh, Bapak Rey mau beli kue sampah ini?"

"Ya."

"Awas sakit perut loh."

Arsel hanya diam melihat keributan di pagi hari ini. Sungguh ia tidak suka keributan. Terlebih saat pagi.

"Nis, ayo kita duduk," ajak Keyza, teman dekat Anisa.

"Gue do'ain deh biar jualan lo laris manis biar lo punya duit. Kasian amat hidup lo terlalu missqueen."

ABOUT STARS Where stories live. Discover now