PART ON4 N5

13K 2.4K 201
                                    

About Stars

Manusia dilahirkan disertai masalah yang harus diselesaikan
bukan untuk mengakhiri kehidupan

Happy Reading
🌟
🌟
🌟

( Gramedia)

"Lan," panggil Arsel.

Bulan berhenti. Ia menoleh ke belakang. Ke arah Arsel. "Ya?"

Arsel mengeluarkan handphone-nya dan menyodorkan ke Bulan. "Minta nomer HP lo."

Hening. Bulan diam membisu. Ia tak tau harus merespon seperti apa. Dirinya menatap Arsel bingung.

"Buruan ketik," ucap Arsel lagi sambil memberikan handphone-nya pada Bulan.

"Buat?"

"Banyak tanya! Buruan ketik!"

Bulan tak ingin memperpanjang. Ia ingin segera masuk kelas. Akhirnya ia mengetik nomernya, tapi ia tak mengetik di menu telepon, melainkan di memo.

Bulan mengembalikan handphone milik Arsel. "Nih." Ia membalikkan badan dan berjalan menuju kelas.

Arsel diam dengan menatap layar handphone-nya. Bingung. Ia melihat apa yang diketik oleh Bulan.

"Lan."

Bulan menoleh. "Apa lagi sih?!"

"Maksudnya apa?"

"Katanya minta nomer hp gue. Ya itu." Bulan tak ambil pusing. Ia kembali berjalan.

"Tunggu!" Arsel menghadangnya. "Mana ada nomer HP kayak gini?!" Arsel kembali menunjukkan layar hp-nya yang sudah tertera ketikan Bulan.

Bulan menatapnya sambil tersenyum. "Iya itu nomer gue."

Bulan mengangkat satu alisnya sambil melihat wajah Arsel yang terlihat bingung.

"Itu emang nomer gue. N5 N302 03N2 O5 O2N3 ON4 O2N3 O5 N5 O2N3 N5 03N2." Bulan membacakan nomer hp-nya yang tertera di handphone Arsel.

"Lo pake unsur kimia?" Tebak Arsel.

Bulan mengangguk sambil tersenyum sinis.

"Gue males mikir! Kasih yang bener! Yang pake angka langsung!"

"Oke!" Bulan memgambil handphone Arsel asal. Ia kembali mengetik nomernya. Kali ini ia menuruti permintaan Arsel. Ia mengetik nomernya pake angka. ANGKA.

Seusai mengetik, Bulan mengembalikannya. "Jangan banyak protes!"

Lagi dan lagi Arsel bingung sekaligus menahan kesal karena sikap Bulan.

Udah ditolongin malah ngeselin. Batinnya.

Arsel masih diam sambil menatap hasil ketikan Bulan. Ia menggaruk dahinya yang tidak gatal sama sekali. 125830052320. Itulah yang diketik oleh Bulan. Dasar usil. Mana ada nomer HP seperti itu?

Bulan yang jaraknya sudah lumayan jauh dari Arsel tersenyum. Ia merasa telah berhasil mengerjai Arsel.

"Arsel! Yang pake rumus kimia itu udah urut. Yang pake angka itu belum urut. Semoga bisa pecahin nomor gue," ucap Bulan lalu melenggang pergi.

"Jadi gue harus pecahin rumus atau urutin nomor?" gumamnya.

Resiko meminta nomer orang pintar ya gitu. Pasti tidak jauh dari pelajaran. Ribet emang. Tapi Arsel pasti bisa. Arsel kan juga pinter.

***

Bulan memasuki kelasnya lebih dulu daripada Arsel. Memang ia sengaja. Ia tak ingin dicurigai oleh teman sekelasnya karena telat masuk kelas bersama Arsel. Apalagi kalo diserang oleh Anisa. Bulan males ribet.

ABOUT STARS Where stories live. Discover now