PART ON4 O4N

11K 2.1K 92
                                    

Jangan pernah berhenti untuk mengejar mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pernah berhenti untuk mengejar mimpi. Jangan pernah menyerah dan berputus asa ketika ingin menggapai cita. Semua butuh waktu dan proses. Terus berusaha jangan lupa berdoa.

Happy Reading
🌟
🌟
🌟

( Pendidikan )

"Gausah basa-basi deh. Kenapa lo nolak Langit?" tanya Leony.

"Karena gue ga suka." Bulan menjawabnya dengan sangat enteng. Jawaban itu pun membuat ketiga temannya melotot, tak terkecuali Abel.

"Kenapa bisa ga suka?" tanya Vania sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Ya karena emang gue ga suka. Jadi gausah dipaksa." Bulan menjawabnya dengan tegas. Bulan tipe cewe yang sangat teguh pendiriannya. Ia tidak bisa dirayu sekali, dua kali langsung luluh.

"Kenapa ga dicoba dulu? Siapa tau bisa suka."

"Cinta bukan untuk dicoba-coba. Taruhannya hati. Mungkin kalo lo terbiasa untuk dipaksa atau dikerasi karena lo anak paskibra. Beda dengan gue! Gue gasuka pemaksaan terlebih lagi dalam hal perasaan!"

Bulan mengambil novelnya lalu bangkit meninggalkan mereka.

Cinta gak bisa dipaksa. Jika memang tak bisa ya sudah katakan lah tak perlu berbohong demi melindungi perasaan orang lain.

Bulan telah mengambil keputusan yang benar. Jawaban yang tepat. Yaitu menolak Langit.

Langit tadi bilang bahwa ia akan mengulangi lagi. Mungkin hari ini langit ditolak, siapa tau besok-besok diterima. Tuhan pandai membolak-balikan hati manusia.

***

Sudah waktunya pulang sekolah. Bulan tak ingin berlama-lama lagi di sekolah. Hari ini cukup melelahkan.

Ia pulang mendahului teman-temannya. Ia masih sebal. Ia juga tak mau jika nanti dirinya diberi pertanyaan lagi. Ga penting.

Bulan berhenti sebentar. Ia membuka tas ranselnya. Ia mengeluarkan sebotol susu berasa coklat. Tak lupa ia mengambil sedotan juga.

Ia kembali berjalan sambil minum susu. Sebenarnya itu tidak baik. Namun, Bulan sudah terbiasa dengan hal itu.

Dari lawan arah ada Langit yang melangkahkan kakinya mendekati Bulan. Bulan tidak menyadari itu karena dirinya sedang menatap susu yang ia nikmati.

"Lan, mau pulang bareng?" tanya Langit tiba-tiba yang membuat Bulan langsung mendongakkan kepalanya.

Bulan belum menjawabnya. Ia masih menikmati susu yang berada di tangannya. Langit masih diam menunggu jawaban. Ia mengamati Bulan. Gemas.

"Makasih Lang, gue pulang sendiri aja." Bulan menolaknya, ia tak enak hati jika terus merepotkan orang lain.

Langit menganggukkan kepalanya yang berarti paham. Namun, Langit gagal fokus gara-gara susu yang Bulan minum.

ABOUT STARS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang