FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CERITA AKAN DI PRIVATE
Bulan adalah gadis cilik yang tumbuh didampingi dengan trauma masa kecil. Ia memiliki sahabat bernama Bintang, yang selalu menemani dan menghiburnya. Hingga suatu hari Bintang tiba-tiba...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
About Stars
Hal terkecil yang kau miliki harus kau syukuri karena belum tentu kau dapatkan lagi di lain hari
Happy Reading 🌟 🌟 🌟
( Cerdas Cermat)
Bus mini berwarna putih dan biru sudah berada di depan gerbang sekolah. Terdapat tulisan SMA Cakrawala di sisi kanan bus tersebut.
Dari kejauhan, Bulan sudah dapat melihat keberadaan bus tersebut. Semangat di dadanya semakin menggebu-gebu. Ia mempercepat langkahnya agar cepat sampai.
"Selamat pagi, bu." Bulan menyapa Bu Cantika.
"Selamat pagi kembali. Kamu sudah siap?"
"Sangat siap."
Saat hendak memasuki bus mini, tiba-tiba lengannya ditarik oleh seseorang.
"Tunggu," ucapnya.
"Ada apa, Sel?"
Rupanya dia adalah Arsel. Bulan diam, menunggu Arsel mengatakan sesuatu.
"Ini buat lo, semangat semoga berhasil. "
Arsel memberi bulan tiga batang coklat silverqueen. Bulan menerimanya dengan senang hati. "Terima kasih. "
"Silahkan berangkat. "
Arsel bergegas pergi sebelum ada orang yang melihat kejadian barusan. Tak tau setan dari mana yang merasuki tubuh Arsel hingga mendorong dirinya untuk memberi coklat untuk Bulan. Sejujurnya ia juga tidak tau apa tujuan dan manfaatnya coklat itu untuk Bulan.
Bulan tersenyum meski bingung dengan apa yang terjadi dibeberapa menit yang lalu. Ia berbalik badan dan sudah menaiki satu tangga yang ada di bus itu.
Lagi dan lagi ada lagi yang menarik lengannya. Namun, untuk kali ini menariknya berbeda. Sentuhan tangannya juga beda.
Bulan membuang napas kasar. "Siapa lagi sih?!"
"Kok??"
"Eh maaf Lang. Ada apa?"
"Itu coklat dari siapa?" tanya Langit ketika melihat tangan Bulan yang membawa coklat.
"Ini anu tadi dari Arsel. "
"Lo ngapain terima coklat dari dia?" Wajah Langit bersemu merah.
"Masa rezeki ditolak? Terlebih lagi gue coklat lovers." Bulan tersenyum seakan tak merasa bersalah.
"Terserah lo. Ini dari gue."
Langit meninggalkan Bulan setelah memberikan sebuah tas kepada Bulan.
