PART x | log100.√16+x = 29

9.4K 1.9K 169
                                    

About Stars

Cewe adalah makhluk yang sensitif jadi, jika sedang suasana hatinya bermasalah maklumi saja bukan balik marah-marah


Happy Reading
🌟
🌟
🌟

( Merayu )

"Lan, seribu rius deh, gue bercanda. sekarang lo mau apa? Gue pesenin."

"Gue mau rumah! "

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Langit masih mengerjapkan kedua kelopak matanya. Ia tak menduga bahwa jawaban itu keluar dari mulut Bulan.

"Sekali minta ga ngotak ya? Bukan berarti gue nawarin lo ga sadar diri anjer!"

Langit misuh-misuh gak jelas.

"Tadi nawarin sekarang gue dimarahin. "

"Astaghfirullah, yallah, ya rabb beri hamba mu yang tampan ini kesabaran mengahadapi ciptaan Mu yang merepotkan."

"Jadi pesenin apa ga?!"

"Rumah?"

"Iya."

"Tingkat berapa? Yang terbuat dari mutiara atau berlian?"

"Dua-duanya."

"Kapan-kapan gue beliin kalo dah sah dimata negara dan agama. "

Bulan melengos. Tak ada selera mau melihat Langit lagi.

"Lan, ayo pesen makan apa? Gue juga mau makan. Ini mie ayam gue udah mau dingin. " Langit berusaha sabar dan sabar. Ternyata gini situasi kalo Bulan ngambek. Tapi Langit belum tau kunci pencair ngambeknya.

"Mau bubur ayam. "

Langit menggaruk dahinya yang tidak gatal. "Tadi katanya gak mau ayam?"

"Iya tapi gue mau bubur ayam."

"Bubur aja ya? Gausah ayamnya. "

"Gak mau Lang!"

"Yaudah makan mie ayam itu aja dari pada mubazir. Kan, sama-sama ayamnya."

"Beda ayamnya. Gue gak mau ayam yang di mie ayam. Mau yang di bubur ayam. "

"Lo sakit ya?"

"Iya."

"Beneran?"

"Hm."

"Sakit apaan? Kok ga bilang? Kita ke dokter ya? Kan, gue tuh khawatir sama lo. "

"Jadi pesenin apa ga? Kalo ga gue pulang."

"Iya-iya gue pesenin. Sabar. "

Langit beranjak dari duduknya. Ia meninggalkan semangkok mie ayamnya yang sudah sedari tadi ia ingin memakannya. Mie ayam yang semula hangat kini mulai dingin.

Mie ayam sabar ya. Gue nurutin pujaan hati dulu. Batinnya sambil melangkah tak rela.

Tanpa Langit sadari. Bulan tersenyum melihat kepergiannya. Bulan tak percaya bahwa Langit rela melakukannya. Bulan sebenarnya tau bahwa Langit sudah sangat lapar. Tadi ia sempat mendengar bunyi perut Langit. Wajahnya juga lelah. Kasian anak orang.

Biarlah gue balas dendam.

***

Bulan sudah melahap habis semangkok bubur ayam dengan taburan ayam halus dan bawang goreng di atasnya. Ia meneguk teh hangat di samping mangkoknya.

ABOUT STARS Where stories live. Discover now