GARANCA | 24

3.3K 515 212
                                    

Budayakan vote dan komen sebelum/setelah membaca❤

Follow ig aku ya @nadainun13

Bianca mengerut kan dahinya bingung ketika motor Garkano belok ke arah komplek perumahan yang jelas bukan komplek perumahan milik nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bianca mengerut kan dahinya bingung ketika motor Garkano belok ke arah komplek perumahan yang jelas bukan komplek perumahan milik nya. Tetapi Bianca seperti pernah ke tempat ini sebelumnya. Dan benar saja ketika sebuah gerbang menjulang tinggi itu di buka oleh seorang satpam dan motor Garkano berhenti di garasi rumah itu, barulah Bianca sadar jika Garkano telah membawanya ke rumah laki-laki itu.

Bianca turun dari motor Garkano sambil menampakkan ekspresi bingung nya. "Kok lo bawa gue ke sini?"

Garkano tidak menjawab apa-apa. Laki-laki itu hanya melepaskan helmnya kemudian berlalu lebih dulu memasuki rumahnya. Bianca mengerjap dua kali kemudian segera menyusul Garkano walaupun tanpa ajakan laki-laki itu.

   "Assalamualaikum," ucap Garkano memberi salam ketika langkah kakinya mulai menapak di dalam kediaman rumah besarnya.

Bianca terus mengekori Garkano sampai mereka tiba di sebuah ruangan dengan nuansa gold dan interior yang rapih. Di sana terlihat ada dua orang perempuan dan dua laki-laki yang tengah menonton televisi.

Suara derap langkah yang berasal dari kaki Garkano dan Bianca mengalihkan perhatian Keysha.

    "Kok baru pulang Bang?" tanya Keysha kepada putra sulung nya itu. Pertanyaan Keysha membuat pusat perhatian ketiga orang yang ada dalam satu ruangan itupun teralihkan.

   "Eh ada Kak Bia!" pekik Senja. "Hallo kak Bia." Senja melambaikan tangan ke arah Bianca.

Bianca tersenyum kikuk lalu balas melambaikan tangan. Kini ia hanya berdiri di beberapa meter ketika Garkano menyalimi tangan kedua orang tuanya. Bianca tidak tau kenapa saat ini ia merasa sangat canggung sekali, seperti bukan Bianca yang biasanya.

   "Bia sini, ngapain diam di sana?" Keysha menggerakkan tangannya memberi isyarat agar Bianca mendekat.

Bianca mengangguk kemudian mendekat ke arah mereka. Tangan pertama yang Bianca salimi adalah tangan pria dengan wajah yang begitu mirip Garkano. Entah kenapa Bianca merasakan aura meyeramkan ketika mengulurkan tangan ke hadapan Dipta.

   "Se_selamat malam Om," sapa Bianca hangat sambil menempelkan punggung tangan Dipta di dahinya.

   "Ya," balas Dipta seadanya. Kini ia kembali fokus berkutik dengan laptop nya.

Sekarang Bianca sudah tau dari mana aura dingin Garkano berasal. Ternyata dari Papanya.

Kini Bianca beralih menyalimi tangan Keysha. "Selamat malam Tante," sapa Bianca. Untuk kali ini dia bisa menebarkan senyumnya.

GARANCAWhere stories live. Discover now