Tentang Garkano Arthure Virgama. Sosok laki-laki yang identik dengan jaket denim biru berkerah hitam Sosok laki-laki berwajah dingin dengan banyak rahasia. Laki-laki yang Tenga berusaha mengungkap penyebab kematian seseorang.
Bianca Maudy Ayumna. So...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Melihat bulan berbentuk sabit yang bersanding dengan satu bintang merupakan hal yang begitu candu. Kecanduan itu tengah Bianca rasakan. Gadis dengan balutan piayama bermotif doraemon itu tengah duduk sendirian di teras rumah sambil memeluk lututnya sendiri. Sesekali ia mengusap lengannya manakala udara dingin terasa menembus kulit nya. Wajah gadis itu menengadah dengan seulas senyum yang melengkung indah di bibirnya.
"Kira-kira Papa lagi ngapain ya? Papa bisa liat bulan yang sama gak ya sama gue?" gumam Bianca pelan. Rasa rindu terhadap pria paruh baya itu tiba-tiba menyapa dirinya.
Tanpa Bianca sadari sejak sepuluh menit yang lalu, sosok laki-laki dengan pakaian santai kaos oblong berwarna cream dan celana pendek berwarna putih tengah berdiri bersandar di ambang pintu sambil memperhatikan nya dari belakang.
Laki-laki itu tidak lain dan tidak bukan adalah Garkano. Tidak tau hal menarik apa yang bisa membawa dirinya sampai ke sini. Padahal tadi Garkano hanya berniat mengambil air mineral di dapur tetapi melihat Bianca yang berjalan keluar sendiri mengurungkan niatnya.
Garkano tidak tau dengan pasti sebenarnya apa yang telah terjadi pada dirinya. Dari dulu Garkano tidak pernah mau berurusan dengan yang namanya kaum perempuan. Ia sebisa mungkin menghindari segala hal yang akan menariknya berhubungan dengan perempuan. Bukan! Bukan Garkano tidak normal dengan tidak menyukai perempuan hanya saja ia memang sangat malas berurusan dengan mereka.
Tidak pernah terlintas di pikiran Garkano bahwa ia akan berurusan dengan sosok perempuan bernama Bianca sampai sejauh ini. Padahal Bianca adalah satu-satunya gadis yang sangat-sangat ia hindari sejak dulu. Garkano tidak suka dengan gadis pemberontak dan tidak tau aturan seperti Bianca.
Seperti punya insting tertentu, Bianca merasa ada sesuatu yang memperhatikan nya. Gadis itu menurunkan pandangan nya kemudian menoleh kebelakang.
Keberadaan nya yang tiba-tiba di sadari oleh Bianca membuat Garkano terkejut. Laki-laki itu lantas mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya dan mengusap tekuk lehernya salah tingkah. Ia belagak tengah mencari sinyal.
Bianca memiringkan kepalanya memperhatikan tingkah Garkano yang sedikit aneh, apalagi ketika laki-laki itu sedikit melirik ke arahnya untuk seperkian detik. Seulas senyum tercipta di bibir Bianca.
"Lo ngapain di situ? Sini duduk sebelah gue." Bianca menepuk lantai di sebelah nya. Perhatian gadis itu masih tertuju kepada Garkano.
