The prologue [revisi!]

4.5K 207 196
                                    

"Heh kamu itu kalo dibilangin orang tua itu harus nurut!" Bentak seorang wanita paruh baya kepada anak lelaki didepannya.

"Apa kamu tidak peduli dengan orang yang nantinya akan kau bohongi? Kau tega berpikiran seperti itu?!" Tanya lelaki yang berstatus sebagai suami wanita paruh baya itu.

"Ya, memangnya kenapa?! Tidak suka?!"

"Ma udah!" Sahut anak sulungnya.

"Eomma itu jalan pikirnya gimana? sobin bingung tau gak! Apa salahnya jika dia sama Sunoo?!" Lanjutnya lagi.

"Nggak habis pikir, bisa-bisanya kamu berpikiran kotor seperti itu! Apa kamu belum cukup menyiksa dia seperti ini hah?!!"

Anak yang menjadi topik dari semuanya hanya terduduk dilantai, dengan air mata masih mengalir deras. Terlihat banyak luka cambuk di tubuhnya, mulai lengan hingga betis bahkan telapak kaki.

Isakannya begitu menggema disetiap sudut ruangan ini, ruang keluarga. Ruang yang umumnya digunakan untuk bersantai, bercanda tawa, dan berkumpul bersama keluarga. namun, berbeda bagi sunghoon.
Ruangan ini adalah saksi bisu atas semua penderitaanya.

"Bagus, bagus, nggak ayah, nggak anak sama semua! Belain terus tuh anak gak tau diri kesayanganmu!"

"Jaga ucapanmu markonah! Eh Shin min-ah!"

"Haha markonah.." wanita paruh baya itu hanya tertawa miring, sedang kedua anaknya hanya diam.

"Asal kau tau, eomma sama sekali tidak merestui hubungan antara anak sialan ini dan temannya itu!" Ucap wanita itu sembari menunjuk sunghoon.

"Itu dapat merusak citra keluarga!" Lanjutnya.

"Tidak sama sekali min-ah! Mereka saling mencintai, itu hak sunghoon!"

"Appa benar eomma!" Imbuh sobin.

"Hei sobin jangan menyela ditengah-tengah ucapan orang tua!!"

"Biar saja memang kenapa?!"

'Brakkkkkk'
Sunghoon berdiri dari duduknya dan tiba-tiba membanting kursi dibelakangnya.

"SUDAH CUKUP KALIAN SEMUA! DIA TIDAK BERSALAH ATAS HAL INI! KALIAN SENANG MELIHATKU BEGINI?! KALIAN TAK INGIN MELIHATKU BAHAGIA KAN?!" Sunghoon mengeluarkan semua uneg-uneg yang tertahan padanya selama ini.

"Sunghoon, appa-"

"Maaf appa.." isakan sunghoon kembali terdengar jelas.

"YA KARENA KAU PEMBAWA SIAL DIRUMAH INI, MAKANYA AKU TAK INGIN KAU BAHAGIA. INTINYA AKU TAK MERESTUI MU, APAPUN CARANYA KAU TAK BOLEH DENGAN TEMANMU ITU!"
Sarkas wanita paruh baya itu.

"Eomma!" Teriak sunghoon pada min-ah.

"Apa?! Sekarang berani melawan hah?!"

"Aku mencintainya!!" Teriaknya ditengah isakan hebatnya.

"HAHA cinta" tawa wanita itu begitu keras.

"Aku tidak peduli cintamu itu, kita akan memalsukan kematianmu dan segera pergi dari negara ini" ucap wanita itu santai.

"Shin Min-ah!"

Kemudian wanita itu berlalu dari sana tanpa menghitaukan teriakan dari suaminya, sunghoon hanya menatapnya nanar, lamunannya buyar ketika ada suara ketukan pintu dari luar rumahnya.

Not Approved | Sungsun [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang