six

777 31 1
                                    

Yo! Yo! Aku kembali


Sesampainya di bawah, devanda dan jati melihat diva, Adi, Nina, dan Robbin sedang berbicara. Sedangkan Rena, Leona, Vano, dan yorda hanya memainkan hp milik mereka di ruang tamu yang tidak jauh dari ruang makan.

Namun, atensi devanda beralih pada seorang gadis yang juga tengah menatapnya dengan tatapan tajamnya. Devanda mengeratkan genggaman tangannya dengan jati, bukan berarti devanda takut dengan tatapan tajam Rani. Dia hanya ingin membuat Rani semakin panas karena melihat dirinya dengan jati. Dengan berani, devanda membalas tatapan tajam Rani. Bahkan tatapan devanda jauh lebih menakutkan daripada tatapan Rani.

Rani yang mendapat tatapan tajam dari devanda hanya bisa meneguk ludah nya. Jujur Rani sangat takut dengan tatapan yang diberikan oleh devanda. Tatapan devanda adalah tatapan membunuh, sangat mengerikan dan mengintimidasi.

Devanda menarik tangan jati untuk pergi dari sana dan kembali ke kamar milik jati. Sementara jati hanya diam dan pasrah saat tangannya di tarik oleh devanda.

Sesampainya di kamar jati, devanda berjalan ke arah pintu dan menguncinya. Dia berjalan ke arah jati sambil melepas kancing kemeja yang ia gunakan.

Jati sudah meneguk ludahnya saat melihat melihat devanda melepas satu persatu kancing kemejanya. Tapi untungnya jati tidak melihat 'belahan' milik devanda.

Dia mengeluarkan sesuatu yang terbungkus rapi dengan sebuah box kecil berwarna biru.

"Daripada gabut, mending main kartu aja." Ucapnya lalu tersenyum jahil. Jati yang mendengar ucapan devanda hanya memasang wajah datarnya.

"Gua ga ada mainan lain, dakon punya gua ada di rumah gua." Ucap devanda lalu tertawa. Dia berjalan mendekati jati yang duduk di tengah-tengah kasur lalu duduk tepat di depan jati.

Setelah itu devanda mulai permainan kartunya dengan jati.

"Yes!! Gua menang!" Pekik devanda. Dia mulai mengoleskan bedak tabur di muka jati sebagai hukuman.

"Inget pernjanjian lu, yang kalah traktir yang menang. Karena gua yang menang jadi lu yang traktir gua." Jati hanya mengangguk lemas. Dia harus bersiap-siap karena pasti devanda akan membeli barang yang mahal.

"Ini masih jam setengah tujuh, udah gaslah ke mall, mumpung gua berangkatnya jam 8." Ucap devanda lalu menepuk pipi kanan jati sekilas. Devanda tersenyum, "thanks buat traktirannya, gan." Ucapnya lalu berjalan meninggalkan jati dan pergi ke kamarnya untuk mengambil hp dan tas miliknya.

Sementara jati hanya bisa meneguk ludah nya saat pipinya di pegang oleh devanda untuk kedua kalinya. Ditambah lagi devanda memberikan senyuman hingga menampakkan lesung pipinya.

"Woy!"

Lamunan jati bubar karena seseorang yang memanggilnya. Lantas jati menengok kebelakang dan mendapati devanda yang berada di ambang pintu.

Jati langsung berdiri dan menghampiri devanda.

Jati yang sudah sampai di depan devanda, langsung menggandeng tangan devanda dan mengajaknya untuk turun.

Di bawah, devanda dan jati melewati Rani yang tengah menatap ke arah dirinya dan devanda. Jati hanya tersenyum tipis lalu kembali berjalan ke garasi.




Saat ini devanda dan jati sudah sampai di mall.

Devanda langsung melepas genggaman jati yang sedari tadi menggenggam tangannya.

Devanda mengarahkan jati untuk ke toko cake. Dia menginginkan kue untuk ia makan saat berada di Mapolres nanti.

"Em.. gua kue ini aja deh, lu mau ga?" Tanya devanda pada jati. Dia menunjukkan jati sebuah kue rasa cokelat.

Let Me Love YouTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon