Twenty Two

404 15 2
                                    

Tolong berikan diriku vote okay? Jangan jadi siders pliss😊














"Kita jadi kan bikin surat pengajuan nikah kantor sama gereja?"

"Kamu beneran?" Tanya devanda tak yakin.

"Aku yakin dan serius sama kamu, buat apa aku ngga yakin sama kamu, mama sama papa udah setuju sama kamu." Ucap jati dan berenang mendekati devanda yang masih duduk dipinggir kolam.

"Tapi aku masih takut banget buat nikah muda." Jati tersenyum.

"Umur kita jauh, aku 26 sedangkan kamu masih umur 22, kita beda 4 taun dan itu ngga masalah buat aku." Devanda menghela nafasnya lalu mengusap rambut jati yang sudah basah itu.

"Kamu jangan takut buat nikah muda, banyak temen aku yang milih nikah di umur 27 atau 28 karena pekerjaan dan belum menemukan yang cocok, tapi aku milih buat nikah di umur 26 karena apa? Karena aku udah ketemu orang yang cocok sama aku yaitu kamu." Devanda tersenyum simpul.

"Besok mama sama papa aku pulang." Jati mengangguk.

"Aku mau minta restu ke mereka berdua." Devanda tersenyum tipis.

(Bukan IPDA restu ya gaess, itu beda lagi)

"Bantuin aku dev, aku mau minum dulu." Ucap jati sambil mengulurkan tangannya.

Devanda langsung menggapai tangan jati dan menariknya.

Tapi ternyata bukannya berhasil menarik jati hingga ke tepi kolam, jati malah menarik tangan devanda hingga mereka berdua jatuh ke dalam air secara bersamaan.

"Ihh kan kok gitu sih kamu." Jati hanya tertawa kecil dan menarik tangan devanda lalu memeluknya.

(Ku tersiksa woy, tolong)

"Dev, aku udah bener-bener yakin sama kamu, aku yakin Tuhan kasih kamu buat aku. Besok aku bakal langsung ngomong ke papa kamu kalo aku mau nikahin kamu." Devanda tersenyum getir. Ternyata dia sudah menahan tangisnya saat jati memeluknya tadi.

"Aku masih belum siap punya anak di umur yang muda dan aku takut kalo misalnya orang yang neror aku bener-bener lakuin hal yang lebih dari kemarin." Jati menggelengkan kepalanya.

"Setelah kita nikah dia ngga akan ganggu lagi." Devanda membalikkan badannya dan mengalungkan tangannya di leher jati.

"Mungkin aja." Jati tersenyum dan mencium pipi devanda.

Dan malam itu mereka habiskan untuk bersenang-senang tanpa ada teror sama sekali. Tentang pernikahan mereka itu memang benar akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Besok jati akan menghadap langsung pada ayah devanda untuk meminta izin tentang pernikahan mereka.

Sebenarnya devanda masih ragu untuk menikah di umur yang cukup muda. Tapi jati terus meyakinkan bahwa dia dapat menjaga dan membimbingnya dengan benar.

Entahlah devanda merasa sangat ragu dengan pernikahan yang akan mereka laksanakan ini.

Sebenarnya untuk apa devanda ragu dengan jati. Pangkat jati sudah Lettu, karir nya di dunia militer juga bagus, tapi mungkin devanda ragu dengan pernyataan jati pada nya.

***

Jakarta 06:15

Pagi ini devanda bangun lebih awal karena dia akan menjadi sibuk dengan persiapan surat pengajuan nikah kantor dan juga gereja.

Dia juga berencana untuk mengambil cuti selama beberapa hari.

Devanda mengambil hp nya dan membuka room chat nya.

You:
Ra, gua minta tolong dong lu ngomong ke pak david kalo gua ambil cuti

Rara dongo-_-:
Lu mau ambil cuti? Emang lu mau kemane?

You:
Gua mau ngurus surat pengajuan nikah kantor ama gereja

Rara dongo-_-:
Lah? Lu mau nikah? Tapi lu mau nikah ama siape?

You:
Pacar gua lah Rara yang paling dongo, mau sama siapa lagi

Rara dongo-_-:
Lu mau nikah ama yang tentara itu?

You:
Iyalah mau sama siapa lagi gua nikah

Rara dongo-_-:
beruntung juga lu, iya dah ntar gua ngomong ke pak david kalo lu ambil cuti, ntar gua kasih tau lu berapa hari lu dikasih cuti

You:
Thanks ya ra

Rara dongo-_-:
Iye, dahlah gua mau apel dulu
Read.

Setelah itu devanda menaruh hp nya di nakas samping ranjangnya.

Dia beranjak dari duduknya dan berjalan ke kamar mandi.

Setelah selesai dia keluar dari kamar mandi dan memutuskan untuk turun ke bawah dan memakan sarapannya.

"good morning, baby.." Ucap jati lalu mencium kedua pipi devanda.

(Hei lihatlah ini, KuMeNaNgIs mEmBaYaNgKan BeTaPa kEjAmNyA DiRiMu)

"Heum.. ya, Good morning, too." Jati tersenyum dan duduk di depan devanda.

"Abis ini kita langsung ke rumah papa sama mama kamu?" Devanda menganggukan kepalanya.

"Ya udah selesai makan aku langsung mandi sama siap-siap." Devanda hanya tersenyum tipis dan kembali memakan sarapannya hingga habis.

Setelah menghabiskan sarapannya devanda naik ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya dan juga bersiap-siap karena ia akan pergi ke rumah kedua orang tuanya untuk meminta tanda tangan.

"Udah siap?" Tanya jati dan devanda menganggukkan kepalanya.

"Mana kunci mobilnya?" Devanda yang mendengar itu langsung berlari kecil ke meja yang ada di meja ruang tamu untuk mengambil kunci mobilnya.

"Nih kuncinya." Ucap devanda sembari memberikan kunci mobil pada jati.

"Ayo." Devanda langsung menghampiri jati dan menggandeng tangannya.





Ku menangis membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now