Nineteen

428 18 2
                                    

Yuhuu kalian yang masih jomblo, sedih ya ga ada yang nemenin di malem Minggu 😌

1 bulan kemudian..

Sudah satu bulan devanda selalu mendapat teror dari orang yang sama sekali tidak ia kenal.

Soal Nina dan Robbin mereka sudah pulang beberapa hari yang lalu. Tapi devanda tidak mengatakan pada mereka bahwa dia selalu mendapat teror dari orang yang tidak ia kenal.

Pagi ini devanda akan pulang ke rumah miliknya untuk mengistirahatkan tubuhnya karena tadi malam dia haru dinas malam.

Line!

Devanda yang sedang memasukkan barangnya ke dalam tas miliknya itu dikejutkan dengan suara notifikasi line.

Mbah jati:
Dev, aku pulang jam 9 nanti

You:
Oh ya? Nanti aku jemput ya, ini udah jam segini jadi aku langsung aja ke pelabuhan ya

Mbah jati:
Emang kamu ngga capek? Katanya kamu habis dinas malam, istirahat aja nanti aku yang ke rumah kamu

You:
Emang kamu tau rumah aku? Udahlah aku jemput aja biar sekalian

Mbah jati:
Engga sih hehe.. ya udah deh terserah kamu aja kalo gitu

You:
Ya udah, aku otw ya

Mbah jati:
Hati-hati ya, See you later❤️
Read.

(Lagi dan lagi mereka tidak menghargai kaum jomblo seperti diriku)

Setelah itu devanda mematikan hp miliknya dan memasukannya ke dalam tas miliknya lalu berjalan meninggalkan meja miliknya. 

***

Akhirnya setelah menempuh perjalanan cukup jauh devanda sampai di pelabuhan tempat dia mengantar jati ke Kalimantan.

Dia menunggu di mobilnya karena kapal juga belum datang tapi sudah banyak orang yang menunggu di sana.
Hingga akhirnya dia mendengar sayup-sayup suara kapal yang akan bersandar.

Dia turun dari mobilnya dan benar saja bahwa ada kapal yang cukup besar yang akan bersandar sebentar lagi.

Tapi dia merasa sedikit risih karena banyak orang yang tengah menatapnya dengan tatapan yang aneh.

Mungkin karena devanda masih menggunakan seragam dinasnya itu yang membuat orang sedikit kebingungan dengan devanda.

"Devanda..!!" Suara itu membuyarkan lamunan devanda. Dia langsung menoleh ke arah sumber suara dan melihat jati tengah berjalan mendekatinya sembari membawa tas.
Devanda berjalan menghampiri jati. Matanya sudah berkaca-kaca saat melihat jati pulang dalam keadaan baik-baik saja.

Tak terasa keduanya sudah saling berpelukan. Devanda memeluk erat tubuh jati dan jati juga membalas pelukan devanda tak kalah erat.

"I really miss you, baby.." lirih devanda yang masih bisa jati dengar dengan jelas.

(Hei ! Kalian tidak menghargai diriku lagi)

Jati tersenyum dan mengeratkan pelukannya pada pinggang devanda. "I miss you very, very much too, honey..." Ucapnya sembari mendaratkan ciuman pada pipi kanan devanda.

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now