3 (2031)

1.4K 133 6
                                    


Hendry sedari tadi tidak berhenti menatap sendu Mark  yang tengah membaca berkas-berkasnya itu. Hendry hanya mendengar sedikit cerita dari Lucas namun ia bisa menyimpulkan betapa menyedihkannya kisah cinta mereka itu. Hendry tidak ingin Mark dan orang yang bernama Haechan itu berakhir seperti ini, Ia ingin mereka kembali dipertemukan . Ya begitulah Hendry ia sangat menyukai kisah cinta orang lain sampai lupa bahwa ia juga hurus menuliskan kisah cintanya sendiri. 

" Bisakah kau berhenti menatapku sepert itu ? Kau membuat ku merinding!" Mark yang sadar ditatap oleh Hendry sedikit kesal

" Ya! Pria itu sedikit manis bukan?"

" Pria itu?"

" Aish... Guru Tk yang kau bicarakan itu"

" Memangnya kau melihatnya?"

" Ya.." 

" Kapan?" Tanya Mark penasaran, yang mana Mark juga heran kenapa ia sangat pensaran 

" Uhm... waku kau berbicara dengannya di depan kantor aku melihatnya sekilas" Hendry tentu saja berbohong, padahal ia melihat foto Haechan dari Lucas. Hendry sudah berjanji kepada Lucas untuk tidak membahas masa lalunya dan membawa nama Lucas. Tapi  tidak ada larangan  untuk mendekatkan orang itu, jadi Hendry tidak salah bukan ?

Mark Hanya mengangguk pelan, kemudian entah kenapa lagi-lagi ia penasaran dengan ucapan Hendry 

" Manis maksudmu?" Tanya Mark dingin seolah tidak penasaran 

" Ya.. perawakannya sedikit imut, mungkin karena ia seorang guru TK? pipinya juga sedikit tembem, kulit madunya menambah kesan eksotis tapi imut, sangat cocok"

" Kau menyukainya?"

" Hah! Bodoh! Jelas jelas aku sedang mencocokan dirinya dengan dirimu! Entah kenapa kulihat kalian itu sangat serasi"

Mark hanya mengangguk tidak peduli, tapi jujur saja Mark sempat mengagumi pria itu karena ia terlihat sangat imut saat ia kebingungan ketika Mark ingin mengobatinya. Aneh bukan ? padahal hanya beberapa detik kejadian itu tapi Mark yakin bahwa dia mengagumi pria itu.

" Kau tidak tertarik?" Goda Hendry

" Apa?"

" Tentu saja berkenalan dengan pria itu, Ayolaaaah umurmu sebentar lagi memasuki angka 30 tahun, sampai kapan kau haus akan kerja!"

" Hm.... pikirkan saja dirimu sendiri, nasib kita sama jadi jangan banyak tingkah"

" Ini... alamat sekolahnya, jika kau penasaran datangi saja! Berterimakasihlah padaku!" Hendry meletakkan sebuah notes kecil di meja Mark dan pergi begitu saja. Mark hanya menatap kertas itu tanpa menyentuh kertas itu. 

.

.

.

Jaemin Berjalan sambil membawa beberapa berkas ditangannya. Ia mengetuk pintu yang bertuliskan Ruang Kepala Yayasan . 

" Nana? Aigoo sudah ku katakan nanti aku akan mengambilnya sendiri kau tidak perlu sampai mengantarnya kesini" Haechan membantu Jaemin mengambil berkas yang tingginya sampai menutupi wajah Jaemin saat membawanya.

" Haish! Jika aku menunggumu maka sama saja aku menunggu ikan bisa memanjat pohon!" Gerutu Jaemin kesal yang dijawab  tawa kecil oleh Haechan 

" Dan lagi, sampai kapan kau akan mengenalkan dirimu sebagai guru TK ke pada orang? Aku sampai kesusahan jika ada orang yang mencari guru dengan nama Soe Haechan!"

" Hahaha tapi faktanya aku memang mengajar sebagai guru TK kan, lagi pula aku tidak suka di panggil dengan kepala yayasan bebannya terlalu berat"

" Haish! Terserah mu saja!"

[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck Where stories live. Discover now