16 (2020)

646 69 2
                                    


" Apa ??" Tanya Haechan dingin

Mark hanya tersenyum melihat Haechan yang terlihat sangat manis dimatanya

" Tidak ada, sudah? kita bisa pergi sekarang?" Tanya Mark sambil menyodorkan helm pada Haechan

Haechan hanya mengangguk . Tadi malam Mark meminta Haechan untuk menemaninya membeli sesuatu dan Mark tidak tau tempatnya. Haechan yang mendengar itu tentu saja sangat senang lagi pula ini sama saja ia pergi kencan bersama dengan Mark. Karena itu Haechan mati-matian bagung pagi hanya untuk pulang kerumahnya dan memilih baju yang cocok untuknya .

" Kenapa kau tiba-tiba ingin mencari charger, apa charger mu rusak?" Tanya Haechan tanya Haechan sambil mengikuti Mark menuju parkiran.

Mark sebenarnya selama ini memiliki motor, hanya saja karna Haechan yang selalu berjalan untuk pergi ke sekolah, Mark tidak pernah menggunakan motornya untuk pergi kesekolah. Mark sempat menawarkan Haechan untuk ditumpangi, tapi Haechan bilang itu hanya membuat kegaduhan dan Haechan bukannya tertolong malah tambah disulitkan

" Tidak... eee ada data yang harus ku ambil di ponsel lamaku " Jawab Mark sambil memberikan helm pada Haechan.

" hmmm..." Haechan mengambil helm itu dan mulai memakainya.

" Uh... bagaimana dengan mu?" Tanya Haechan yang menyadari hanya ada satu helm di atas motor Mark

" Benar juga..... tunggu sebentar" Mark kemudian berlari perlahan meninggalkan Haechan. Beberapa menit kemudian Mark kembali sambil membawa helm di tangannya

" Dapat dari mana?"

" Ini ?dari satpam apartemen hehe..."

" Aku aja yang pakai itu ..." Pinta Haechan sambil melepas kembali helm Mark yang sudah ia pakai sebelumnya

" Nope... Helm ini kebesaran bahaya chan" Senyum Mark sambil menahan tangan Haechan dan memasangkan kembali helm miliknya.

Mark yang menyudahi kalimatnya dengan senyuman membuat Haechan hanya bisa terdiam dan membeku.

" Kenapa kau tidak naik?" Tanya Mark yang melihat Haechan tidak beranjak dari tempatnya

" Ah.. iyaa"

Jujur saja saat ini Haechan benar-benar berdebar dan wajahnya sudah memerah, beruntung helm Mark yang Haechan gunakan adalah Helm dengan tipe full face sehingga wajah Haechan tidak akan bisa Mark lihat.

Mata Haechan tidak berhenti melihat Mark yang tengah sibuk dengan urusannya. Entah kenapa bagi Haechan Mark dengan kaos polos hitam dan jeans hitam walaupun terlihat simpel tapi terlihat sangat elegan, Mark terlihat tampan saat ini dan Haechan tidak bisa berbohong lagi pada dirinya, sepertinya ia benar-benar mencintai pria yang ada di depannya ini.

" Baiklah urusan ku selesai, yok..." Ajak Mark yang membuat Haechan kembali ke dunianya menetap Mark terlalu lama benar-benar membuat dirinya lupa akan dunia.

" Ah.. baiklah..."

Jujur saja Haechan sedikit kesal karena ia hanya menemani Mark, tidak adakah kegiatan lain seperti makan atau duduk di cafe bersama? Ayolah Haechan sudah berdandan dengan susah payah dan sangat tidak adil jika hanya pulang begitu saja.

" Kau ada kepentingan lain atau apa? Selagi kita diluar" Tanya Mark

" Ah tidak.... Kita pulang saja"

Bodoh

Ya kalimat itu pertama kali keluar di dalam kepala Haechan, kenapa Haechan tidak bisa berbohong atau pura-pura mencari buku? Padahal Mark sudah memberikannya kesempatan tapi Haechan membuangnya dengan gampangnya.

[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang