17(2020)

603 63 3
                                    


Haechan menatap langit biru dari taman belakang rumah Jaemin, saat ini libur musim panas dan Haechan menghabiskan waktu liburnya di rumah Jaemin. Haechan sudah menjadi benalu selama beberapa hari di rumah sahabatnya itu.

" Setelah liburan ini....... Aku kembali ke sekolah"

Haechan yang sedang merebahkan badannya langsung terduduk tegak mendengar penyataan Jaemin

" Ya! Kau serius? Tidak bisakah menunggu satu tahun lagi saat Dongsik lulus?"

Jaemin menggelengkan kepalanya, jujur saja ia sangat rindu dengan sekolah walaupun terkadang saat di sekolah ia lebih merasa seperti di neraka

" Ayahku sudah melaporkan Dongshik"

" Lalu bagaimana dengan pekerjaan ayahmu? Mereka bisa saja memecatnya"

" Yaa... tidak masalah... mereka pasti melakukan itu pada kedua orang tuaku, tapi kau tau rasa cinta orang tua melebihi apapun jadi ya mereka sudah siap akan hal itu. Lagi pula orang tuaku memiliki tabungan yang cukup dan kau lihat lahan kebun di belakang ? sepertinya mereka akan mulai berbisnis"

" Jaemin-a...."

"Lagi pula ada Jeno dan Renjun aku tidak akan sendiri"

" Tapi..."

" Ya, orang tua Jeno juga sudah tidak bekerja lagi dengan mereka jadi Jeno setidaknya lepas dari Dongshik dan kau tau Jeno bilang beberapa hari yang lalu seorang intel menemui Dongshik dan Jeno bilang ia benar-benar terlihat ketakutan"

" Menurutmu siapa yang melapor? Selama ini tidak ada yang pernah berani mengusik keluarga mereka"

" Entahlah... tapi kabarnya yang melapor salah satu wali murid dari sekolah kita"

" Benarkah?"

" Yaa tapi Jeno tidak tau jelas siapa orangnya..."

Tak lama kemudian Jeno dan Renjun pun ikut bergabung bersama mereka, ya tidak hanya Haechan yang menjadi benalu disana, Renjun dan Jeno pun ikut serta.

" Haechan-ah sepertinya setelah liburan musim panas kau tidak perlu lagi menyamar" Celetuk Jeno

" Kenapa?"

" Ayah ku baru memberi tau Dongshik dikeluarkan dari sekolah"

Haechan yang saat itu menenggak colanya tersedak atas pernyataan Jeno

"  maksudmu?"

" Ya tapi mungkin sedikit di tutupi, bagaimana pun ayahnya seorang wakil presiden, ayahku mengatakan ia akan dikirim ke luar negri, diasingkan mungkin entahlah intinya ya saat masuk nanti kau akan denger Dongshik pindah ke luar negeri dan kepala sekolah kita diganti dengan yang baru" Jelas Jeno

Haechan merasa sedikit lega siapapun orang yang berhasil melaporkan Dongshik, Haechan benar benar berterima kasih akan hal itu.

" Ia sudah banyak melakukan kejahatan, jadi wajar saja ia mendapat balasan seperti itu" Jaemin menambahkan

" Haah... sepertinya aku memang tidak perlu lagi menjadi Lee Haechan " Haechan tersenyum kepada ketiga temannya itu

" Berarti di hari pertama kita sekolah, kita bisa bermain bersama lagi?" Tanya Haechan lagi yang dibalas anggukan oleh mereka

" Dan sepertinya aku harus meminta maaf kepada seseorang"

" Siapa?" Tanya Jaemin bingung

" Mark.... Ia tidak tau siapa aku sebenarnya dan ia sudah mengalami banyak hal hanya karna aku, jadi.... Ya aku harus menjelaskan semuanya padanya. "

" Ohohoooo kita bisa memasukkan Mark kedalam geng kita bagaimana?" Ajak Jaemin

" Dan sepertinya aku juga harus jujur pada diriku sendiri dan padanya" Tambah Haechan

" KAU MENYUKAI NYA?? Waah sudah ku duga kau akan jatuh cinta padanya" Jeno terlihat bersemangat

" Ahahahahha" Haechan hanya bisa tertawa

" Dengan dirimu sebagai Soe Donghyuck aku yakin Mark tidak akan mungkin menolak mu" Jaemin percaya diri dengan pernyataannya, Ya Haechan dengan penampilannya yang sebenarnya benar-benar menawan dan siapapun tidak ada yang bisa menolaknya

Ketika ketiga orang tersebut tengah bercanda dan tertawa membahas bagaimana serunya kehidupan SMA mereka yang baru, Renjun sedari tadi tidak bersuara bahkan ia terlihat lebih murung dari yang lain

" Injuna, kau tak apa? Kau sakit? Kenapa dari tadi hanya diam saja?" Tanya Haechan khawatir

" Uh?? Tidak...uhmmm tak apa aku baik baik saja"

Ya Renjun menyembunyikan satu rahasia, semua yang terjadi pada Dongshik Renjun tau semuanya bahkan orang yang melaporkannya, Renjun juga tau dan ia benar-benar tidak tega jika Haechan mengetahui kebenaran akan fakta itu. Renjun saja saat ini masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Semuanya terasa begitu cepat.

" Haechan-ah....."

" Ya Njun kenapa??"

Renjun tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Renjun harus bisa menepati janjinya jadi tidak ada pilihan lain selain menutup mulutnya rapat rapat

Semoga kau baik baik saja nantinya

Pinta Renjun dalam hati menatap sendu sehabatnya itu

.

.

.

Haechan mengetuk pintu kamar Mark tapi tidak ada balasan dari dalam

" Bibi apa bibi melihat Mark ?" Tanya Haechan pada bibi pemilik apartment

" Uh? Anak itu sedari pagi pergi dan sepertinya ia belum kembali"

" Benarkah? Waahh tumben sekali "

" Apa kalian bertengkar?"

" Aku? Dan dia maksud bibi?"

" Iya.."

" Uh tidak... selama liburan kemarin aku memang tidak di apartment  dan hari ini aku baru kembali, memangnya kenapa bibi?" Tanya Haechan

" Hmmmm entah kenapa ia terlihat sedikit berbeda kadang ia terlihat marah, terkadang ia terlihat sedih ia juga selalu pergi pagi-pagi dan pulang larut malam"

Haechan sedikit bingung ketika ia ingin menginap di rumah Jaemin, Haechan mengabari Mark dan Mark sepertinya tidak ada masalah dengan hal itu, Haechan bahkan menyiapkan stock makanan untuk Mark

" Apa dia sekesal itu aku pergi... entah lah... baiklah bibi terimakasih..."

Haechan kembali ke kamarnya ia benar benar tidak mengerti kenapa Mark seperti itu dan Haechan juga baru sadar selama Haechan berada di rumah Jaemin Mark tidak pernah mengirimnya pesan, Haechan sempat menanyakan apakah ia sibuk atau semacamnya, Mark hanya membalas bahwa ia ada urusan dengan keluarganya.

Karena penasaran Haechan pun menghubungi Mark tapi Mark tidak mengangkat ponselnya.

"Ck... anak ini suka sekali membuat ku khawatir, tak apa besok adalah hari pertama sekolah dan aku pasti bertemu dengannya nanti"

Haechan yang sedang sibuk menyiapkan perlengkapannya tiba-tiba ingat bahwa ia harus sedikit merapikan penampilannya

" Haaah dan besok akan menjadi hari yang sangat panjang"

[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck Where stories live. Discover now