27 (2031)

706 63 1
                                    

" Whoa....." Kaget Haechan keluar dari kamarnya melihat Mark dengan setelan serbah hitam, kaus polos oversize dan jeans hitam sedang menunggunya di ruang tv. 

" Kenapa?" Tanya Mark bingung pasalnya wajah Haechan benar benar kebingungan saat ini 

" Kau menggunakan setelan persis sama saat itu"

" Waah benar kah?" Mark terlihat kegirangan sambil melihat pantulan dirinya pada kaca jendela. 

" Jadi selanjutnya bagaimana ? Kita mau kemana?"

" Hmmm saat itu kau ingin mencari sesuatu aku lupa... lalu kita ke festival"

" Hmmm kebetulan aku ingin mencari sesuatu saat ini"

" Benarkah baiklah kalau begitu kita pergi"

Haechan terdiam sebentar ketika Mark mengambil kuncil mobilnya. Saat itu mereka pergi menggunakan motor, tapi Haechan juga tidak enak menggatakannya karna ia tau Mark pasti akan berusaha untuk mendapatkan motor jika Haechan mengatakannya . 

" Kenapa ada yang ingin kau sampaikan?" 

" Uhm... sepertinya tidak usah"

" Baiklah... ah benar juga bisakah kau menungguku di halte?"

" Halte depan?"

" Mhm... ada urusan sebentar tidak lama kok"

" Hmm baiklah"

Haechan duduk di halte dengan wajah masam. Ia benar benar kesal saat ini, padahal Mark sudah berjanji untuk mengosongkan harinya khusus hari ini dan bisa bisanya ia melupakan hal itu. Mood Haechan sudah benar benar rusak saat ini. 

Ia tidak ingin merusak acara kencan pertama mereka, tapi Mark duluan lah yang merusaknya jadi siapa yang salah disini? Entahlah Haechan juga tidak peduli lagi yang ia tau suasana hatinya benar benar rusak saat ini. 

Tin Tin 

Haechan mendongak ketika mendengar suara klakson. Tapi ia tidak menemukan mobil Mark. Kemudian sesorang di atas Motor melambai padanya, saat sadar itu siapa Haechan dengan cepat menghampiri pria itu.

" Maaf sedikit lama..." Mark membuka Helmnya sedangkan Haechan masih bingung

" Apa yang terjadi dengan mobil mu?"

" Oh... aku menitipkannya pada lucas... saat kau bilang kita pernah menghabiskan waktu seharian, aku tau saat itu tidak mungkin aku mengendarai mobil jadi satu satunya kendaran yang bisa digunakan itu motor"

" Awalnya aku cukup ragu, karna ada kemungkinan kita menggunakan kendaraan umum, lalu aku menanyakan pada lucas apakah selama di sini dulu aku memiliki motor dan Lucas menjawab ia. Ditambah gelagatmu tadi yang membuat ku semakin yakin"

Haechan membuang mukanya, pasalnya ia sedang malu saat ini, Ia hampir saja mengumpat dan membenci Mark karena sudah meninggalkannya. 

"Kau kesal? ahahah aku sengaja tidak memberi taumu, ini motor lucas karna itu tadi aku pergi sebentar, kau bilang ingin mengulang semuanya kan? Sudah lah jangan cemberut seperti itu" Mark mencubit pipi Haechan karena gemas melihat pipinya yang menggembung . 

" Ck.... ingin terlihat keren?" Sebal Haechan sambil mengambil Helm yang diberikan Mark 

" Hahaha tidak boleh?"

" Basi" Haechan tersenyum dan langusung naik kemotor. Sepertinya hari ini memang hari yang sangat menyenangkan baginya. 

.

.

.

Haechan dan Mark sudah memutari satu mall tapi dari tadi Haechan tidak melihat Mark membeli apapun,  jelas jelas tadi Mark bilang pada Haechan bahwa ia ingin mencari sesuatu.

[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck Where stories live. Discover now