Transmigrasi Gracia

Chapter 2

.o0o.

Cahaya mentari baru saja menyinari seorang gadis kecil bersurai putih dengan wajah cantik yang kini sedang tidur nyenyak di sebuah ruangan sederhana.

"Eugh..."

Seakan terusik karena cahaya, gadis itu pun perlahan bangun dan mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.

Saat berhasil menyesuaikan matanya gadis itu memandang sekeliling nya dengan bingung.

"Hmm aku dimana?"

Ya orang itu adalah Gracia.

Gracia merasa kebingungan, mengapa ia berada di tempat kecil sederhana sendirian?

Kenapa Gracia bilang itu kecil? karena memang kenyataannya ruang yang saat ini ia tempati berukuran sangat kecil bahkan lebih kecil dari kamar panti yang Gracia tempati dulu.

"Kemana orang-orang?..."

"Tempat apa ini?"

"Bundaa!?(panti) ....bunda dimana?...."

"Teman-teman? ... kalian dimana?..."

"Bagaimana ini? apakah aku di culik?"

"Hm... Jika di ingat kembali bukannya terakhir kali aku tertabrak truk besar ya? waktu itu rasanya sakit sekali hingga rasanya aku akan mati seketika, tapi anehnya sekarang aku tidak merasakan sakit sama sekali? bahkan lukanya pun tidak ada... sebenernya ada apa?"

Gracia mulai menggigit kukunya dengan gelisah.

Itu adalah kebiasaan Gracia sejak dulu saat Gracia merasa panik dan kebingungan.

Gracia pun segera bangun dan mencoba membuka jendela yang ada di ruangan ini.

Dan yang Gracia dapatkan hanyalah pohon-pohon yang menjulang  tinggi, lalu yang terlintas dipikiran Gracia  saat ini adalah hutan.

(Gambar by pinterest)

Ya Gracia simpulkan bahwa tempat ini berada di tengah-tengah hutan.