Part Lima Belas

3.3K 603 174
                                    

Part ini, kekuatan William akan terbongkar. Happy reading 🖤

-----

William menatap Eveline dalam, kemudian ia menarik sudut bibirnya untuk menampilkan senyuman. Ia mengusap kepala Eveline dengan lembut.

"Apa masih sakit?" William memperhatikan tubuh Eveline yang terbalut jubah hitamnya.

Pertanyaan William lantas membuat wajah Eveline memerah. Ia berdehem sejenak dan memalingkan wajah. Anggukan kecil ia tunjukkan untuk menjawab pertanyaan William.

William menghela napas berat. Ia memperhatikan area leher Eveline yang banyak tanda kepemilikan. Matanya berkilat kuning kemerahan sesaat, sebelum ia menarik tubuh Eveline masuk ke dalam pelukannya.

"Maafkan aku, aku terlalu kasar saat melakukannya," ujar William, matanya terpejam sejenak.

Eveline menggeleng pelan, ia balik memeluk William. "Ti-tidak apa-apa, aku baik-baik saja. Ehm, mungkin karena ini pertama bagiku, jadi aku sedikit kesakitan," ujar Eveline.

William tersenyum tipis. "Pertama bagiku juga," timpal William.

Keduanya sama-sama terdiam dan saling memeluk dengan pikiran berkelana.

William yang memikirkan rencananya, dan Eveline yang memikirkan nasibnya akan bagaimana, jika Arthur tahu dia sudah melakukan hubungan intim dengan William.

"Will, apa tindakan ini akan bisa membuat kita bersatu?" Eveline bertanya dengan ragu. Ia sudah jatuh cinta setengah mampus pada William, maka ia menerima saran dari William untuk melakukan hal itu.

Eveline pikir jika William tulus, namun sayangnya tidak. Eveline kembali terjerumus ke rencana berbahaya William.

"Tidak. Aku akan hidup dan kau akan mati."

"Iya, percayalah padaku." William tersenyum untuk menenangkan Eveline.

Eveline bernapas lega, kemudian ia mengangguk.

Dari arah belakang keduanya, Li muncul dan langsung menghampiri mereka. Wajahnya sangat panik.

"Syukurlah kalian sudah datang." Li menghela napas kasar. Kemudian berdiri di sebelah Eveline. "Eve, kita harus segera ke istanaku, Karena Arthur sudah di perjalanan ke sini. Ia ingin memastikan jika kau benar-benar ada dan menginap di kerajaan ku."

Li menghela napas berat. Ia sungguh panik saat tahu Arthur akan ke kerajaannya untuk memastikan Eveline ada. Ya, Li memang berbohong pada Arthur dan mengatakan jika Eveline ingin menginap di Kerajaannya. Banyak cara Li lakukan bahkan ia menggunakan kekuatannya untuk membuat Arthur percaya.

Sedikit berhasil. Arthur percaya karena Li berhasil menyihirnya, namun sepertinya sihir itu telah hilang, karena Arthur mengirim telepati untuk memastikan sendiri.

"Kakak?" Eveline ikut panik mendengar penuturan Li.

"Pergi lah, Arthur akan segera tiba," ujar William, kemudian ia menatap ke arah Li, menepuk pundak pria itu. "Terima kasih sudah membantu ku. Tolong jaga Eveline," lanjut William.

"Kau juga cepat kembali. Aku akan masuk bersama Li," ujar Eveline. Ia menggenggam jemari William. Sangat kentara jika Eveline masih ingin bersama William namun waktu tidak memadai.

"Kalian pergi lebih dulu, baru aku akan kembali," ujar William.

Li hanya diam memperhatikan keduanya. Sebelum tangannya terulur dan memegang lengan Eveline. Ia menariknya pelan.

"Ayo pergi, Arthur sudah semakin dekat," ujar Li, kemudian pandangannya tertuju pada William. Wajah William berubah datar saat melihat Li memegang lengan Eveline.

PRINCESS EVELINE: The Choice [Tamat]Where stories live. Discover now