[03] si kucing polos

694 3 0
                                    

🐹🐹🐹

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐹🐹🐹

Tok...tok...tok....

Suara ketukan dipintu tak membangunkan lea dari tidurnya karena tak kunjung dibuka orang itu pun cukup kesal .

Clekk...

"Ck,pantes aja ngak dibuka masih molor" bio pun segera menuju kearah tempat tidur lea.

"Lee,lo mati apa gimana sih susah banget dibangunin " tak ada sautan dari balik selimut Bio pun segera loncat ke ranjang dan menggoyang-goyangkan badan Lea.

"Ekmmm....ganggu loo" lea pun yang terusik merasa tak suka dan membuka selimutnya.

"Mau lo apa sih bio nyuruh istirahat giliran gue tidur lo ganggu" sewot lea dan bangun dari tidurnya dengan mata yang masih terpejam.

"Gimana gue ngak bangunin kalau lo belum makan belum minum obat nanti kakek mengira gue ngak ngurusin lo" lea yang mendengarpun memutar mata malas.

"Lebay sekali,gue bisa sendiri"

"Terlalu banyak gaya" biopun menyentil dahi lea .

"Auww,ck sakit bodoh" ucap lea memegang dahi lea karena masih ada bekas luka didahinya yang belum benar-benar kering.

"Salah lo bikin gue gemes,dan lo ya berani dirumah hanya menggunakan tangtop sama celana pendek mana kamar tidak dikunci iya sih kalo cuma gue yang lihat kalo orang lain lo bisa ditikam,jangan-jangan lo begitu di apartement lo" sewot bio ia tak henti hentinya menasehati sepupunya yang selalu saja berpakaian seperti itu bio hanya tak ingin adiknya ini dalam bahaya apa lagi adiknya memiliki badan yang membuat kaum adam terpesona kecuali dia karena dia sudah biasa melihat sepupunya kecuali itu orang lain mungkin bio bisa terpancing.

"apartemen gue kuncilah,lagian tadi panas jadi males cari baju" ucap lea jujur .

"Iya iya,awas aja lo kelinci kecil kebanyakan tingkah" bio memberi ancaman ke lea dan lea hanya memutar mata malas.

"Ayo makan,dibawah ditungguin kakek" ucap bio dan menarik lea turun dari kasur lea pun yang malas hanya menurut saat dirinya ditarik bio ,lea hanya menyambar asal gardigan di kamarnya.

Mereka pun menuruni tangga dan disambut senyuman ramah oleh sang kakek. Karena meja makan tak jauh dari tangga membuat bio dan lea tak begitu lama sampai di meja makan.

"Sayang bagaimna keadaan mu" ucap kakek lea

"Udah baikan kok kek" ucap lea dan duduk disamping kiri kakek dan bio yang duduk diseblah kanan kakek.

"Dih gaya,tuh jidat masih diperban" bio yang mendengar lea ,membalas ucapan lea dengan sinis lea pun hanya memberi tatapan tajam ke bio ,bio pun tak peduli.

"Kamu terlalu mengambil resiko lea,hanya karena memberikan pelajaran anak itu kamu mengorbankan nyawamu" ucap kakek yang tidak habis fikir dengan pola pikir cucu kesayangannya.

Dangerous ZONE Where stories live. Discover now