[09] bujuk papa

185 2 0
                                    


***

"kenapa kamu kesini? " ucap lelaki yang tangah fokus membuka dokumen di meja kerjanya.
"papa tau jika kamu datang kekantor pasti ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan" lanjutnya lalu menatap sekilas lawan bicaranya yang tengah duduk di sebrang meja kerjanya.

Sehabis pulang sekolah lea memutuskan untuk datang kekantor papanya untuk menyampaikan kegusarannya.

"ya papa benar, lea ingin papa membatalkan perpindahanku"
Ucap lea dengan satu tarikan.

Lea merasa ia perlu membatalkannya karena selain lily masih banyak alasan memberatkan kakinya meninggalkan sekolah itu.

"kenapa? Apa kamu masih penasaran dengan sekolah itu atau tentang misterinya? Ayolah nak jangan membuat masa mudamu dengan hal seperti itu" ucap Arga dengan nada frustasinya.

"maaf papa, tapi aku benar benar sangat penasaran dengan hal aneh disekolah itu dan sampai sekarang aku masih ingin mengetahui alasan dibalik sekolah itu berbeda dan ya sepertinya aku menemukan teman yang cocok sehingga aku berat untuk melangkah keluar"

Tidak ada yang tau alasan seorang Arthea valen wilson sangat ingin bersekolah disekolah yang penuh dengan rumor kecuali keluarganya, ya sekolah yang berada diujung kota dengan segala fasilitas yang wah bahkan muridnya yang mayoritas berasal dari kalangan yang berpengaruh,tapi bukan cuma itu yang membuat lea ingin mendatanginya melainkan tentang rumor siswanya yang menghilang atau tentang mengapa sekolah itu berbeda dari sekolah lain jika sekolah biasa seperti dibawah naungan pemerintah jika ada kejadian disekolah akan mungkin tersebar keluar sekolah namun sekolahnya hanya sampai ke mulut antar siswa dan guru namun jika berita positif tentang prestasi mungkin sampai ketelinga masyarakat tapi tidak untuk hal negatif.

"maksud nya teman dia juga sama sepertimu yang terobsesi dengan sekolah itu? "

Lea menggeleng pelan "tidak, hanya saja aku tak tega meninggalkannya"

"huff... Dengar lea papa sayang padamu, papa tidak ingin terjadi sesuatu kepadamu papa hanya seorang ayah yang ingin anak perempuannya bahagia dan hidup normal tanpa membahayakan diri ,sekolah itu menurut ayah tidak normal"

Lea pun tak enak hati dia merasa bersalah atas tindakannya namun dia tidak bisa.

"ya papa aku tau,tapi kau tau alasan ku memutuskan untuk bertahan" ucap lea menunduk dan memainkan ujung dasinya.

"ya tuhan! gara gara anak itu,dengar lea jika kau masih ingin mengatahui tentang sekolah itu dan peristiwan yang terjadi itu tanyakan pada kakekmu aku yakin dia tau karena dia pun sangat mendukungmu ,papa tidak tau kenapa dia sangat mendukung ide gilamu untuk bersekolah disana" arga pun mulai tersurut emosi.

"seperti yang papa bilang kakek sangat tau tapi kakek belum ingin memberitahuku dia menyuruhku mencarinya sendiri, jadi papa ku mohon untuk membatalkan perpindahan itu"

Arga sangat bingung dan kesal kepada putrinya mengapa putrinya itu seperti istrinya harus slalu berhubungan dangan hal yang berbahaya ia tak ingin hal serupa harus terjadi kepada putrinya cukup ia kehilangan istrinya tapi ia tak memilki kuasa untuk menghalang putrinya ia tau bahwa ayah mertuanya memilki rencana membuat putrinya sama dengan putrinya hidup dengan bahaya disekitarnya lantas ia harus apa ia tau kelyarga istrinya bukan keluarga sembarangan beda dengan dirinya yg berasal dari kelyarga biasa.

"walaupun papa bilang tidak kau akan tetap melakukannya kan jadi berjanjilah pada ayah untuk tidak melibatkan dirimu dalam hal bahaya"

Lea yang mendapat sinyal hijau dari ayahnya pun segera menatap ayahnya.

"jadi papa membatalkannya? " ucap lea berbinar dan hanya diangguki Arga.

"oke lea janji papa, lea akan jaga diri, sayang papa banyak banyak" lea pun beranjak memutar meja menuju kursi papanya dan memeluknya,arga yang mendapat serangan hanya menghela nafas ia sejujurnya sangat keberatan tapi ia sadar darah istrinya begitu kental diputrinya.

" lea jika terjadi sesuatu dengan mu papa tidak akan pikir kedua kali untuk memindahkanmu,ingat slalu waspada! " arga terus mewanti wanti putri kesayangannya itu.

"iya papa lea janji" ucap lea sambil tersenyum memperliatkan jari kelingkingnya.

"ya sudah sana duduk sebentar lagi papa pulang" ucap arga dan lea pun beranjak ke sofa yang disediakan memang untuk karyawan yang sedang menunggu diruangan papanya.

"kamu sudah makan?" tanya arga masih dengan fokus ke lembar dokumennya.

"em ..sudah pas istirahat tadi sekarang belum lapar" Arga pun yang mendengar pun hanya berdehem dan melanjutkan pekerjaannya sedangkan lea pun mengeluarkan ponselnya dan berselancar di sosial medianya.

Warning!
Guys yok vote aku butuh dukungan kalian kalo emang cerita ku menarik tolong di vote ya guys biar aku semangat, mohon jangan jadi bayangan ya 🥺🙏

Dangerous ZONE Where stories live. Discover now