[11] hal tak terduga

257 2 0
                                    

🌞🌞🌞

Pagi yang cerah Seorang gadih tengah menuruni tangga dengan seragam sekolahnya dengan lengkap berjalan agak pincang menuju ruang makan.

"Loh non, kirain ngak sekolah " Ucap bibi yang sedang merapikan mkanan ke meja.

"Sekolah kok bi, Lea udah banyak izinnya kasihan absen nya banyak bolong " Ucap lea dan mulai mengambil duduk disalah satu kursi.

"Masih ingin mengulangi lagi" Ucap suara bariton dari arah belakangnya lea pun lantas memasang muka masamnya.

Seketika lea meringis mengingat papanya yang murka tadi malam, lea menarik nafas panjang berharap papanya tidak melanjutkan Omelannya.

"Maaf papa lea janji tidak mengulanginya lagi, tapi papa taukan kalo lea sangat suka berjalan keluar " Ucap lea sambil menunduk menatap makanannya.

"Ya papa tau, maka dari itu papa melarangmu. "

Lea pun tak membalas ia lebih pilih mengalihkan pembicaraan karena menurutnya tidak akan selesai, sedangkan Arga yang mendengar putrinya memilih menghindari merotasi matanya dengan malas ia sangat hafal dengan sikap putrinya.

"Bi, lea ingin membawa bekal hari ini lea ada piket" Ucap lea menghadap bibi yang tengah mengambilkan sarapaan untuk tuannya.

"Oiya non, bibi siapkan" Ucap bibi lalu menuju dapur untuk mengapmbil kotak makan.

"Pa, lea berangkat duluan" Ucap nya lalu mengulurkan tangan bermaksud menyalami dan disambut tangan kekar Arga.

"Belajar yang benar" Ucap ayahnya sambil mengusap lembut kepala lea hal yang jadi favorit untuk lea ya semarah marah papanya ia tak bisa tidak memperlakukannya lembut ya itu bentuk rasa sayang seorang arga pada putrinya.

" Bibi lea tunggu dimobil" Ucap lea sedikit berteriak namun tak benar benar berteriak karena letak dapur tak jauh ruang makan.

Lea berjalan dengan sedikit pincang ya jangan lupakan kejadian naas tadi malam lea saat merutuki pria yang membuatnya seperti ini.

....

Setelah sedikit drama dirumah akhirnya disinilah lea berada dikelas dengan telinga mendegrkan lagu dari eirphone dengan kepala bertumpa pada tangannya menatap kearah jendela kelasnya.

06.39

Anak-anak dikelas mulai ramai lea yang sedang bosan hanya melihat kegiatan yang disuguhkan oleh jendela didepannya , para siswa yang sedang piket dipinggir lapangan, atau sekedar ngobrol diteras dan yah jangan lupakan para famous yang sedang main basket dilapangan. Lea berfikir kurang kerjaan sekali para senior itu masih pagi sudah bercucuran keringan dan jangan lupakan para fans nya yang lebih kurang kerjaan kegirangan dipinggir lapangan lea pun bergidik ngeri.

"Lea" Lea berbalik menghadap sumber suara sambil menaikkan satu alis bertanda ia bertanya.

"Ini, lo dipanggil bu wisa di kantor jam 9 katanya" Kata dewa sang ketua kelas dan di balas anggukan pelan oleh lea pertanda ia paham.

"Oiya, guys... Denger gue punya pengumuman " Teriak dewa tiba-tiba membuat semua atensi menuju padanya dengan posisi ia masih berdiri didepan meja lea.

"Jam pertama pak sahar ngak masuk! " Ucap dewa dan dibalas pekikan girang penghuni kelas.

"Eh tapi... Gantinya kita disuruh keperpus baca buku terus ngerangkum" Lanjut dewa dan para siswa oun kembali lesu.

"Ya.. Kirain free" Ucap lily tiba-tiba sudah duduk di belakang lea.

"Oh tidak semudah itu ferguso hhhh" Ucap dewa dan melenggar pergi ke kursinya meninggalkan lily yang mengerutu.

Dangerous ZONE Where stories live. Discover now