Amortentia

699 54 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ꔛꔛ

Aku menutup buku tebal itu seraya menghela nafas, membaca setiap halaman dengan kisah petualangan the golden trio sangat menguras tenaga. Pasti tahun mereka di Hogwarts sangat menegangkan, harus bertahan hidup untuk mengalahkan Kau-Tahu-Siapa.

Membayangkan tahun ku di Hogwarts seperti mereka ampuh membuat ku bergidik. Gila saja, walaupun menegangkan dan sangat menguji nyali, siapa yang mau berhadapan dengan Kau-Tahu-Siapa sambil saling melempar mantra?

Semoga tahun ku besok di Hogwarts tidak ada kisah action seperti di film film muggle. Memikirkan aku menjadi murid yang biasa biasa saja, penampilan biasa biasa saja, saat dikelas biasa biasa saja, dan lulus dengan nilai yang biasa biasa saja membuatku rilex. Ahh sangat damai sekali.

Khayalan ku terhenti karena ketukan di pintu kamar. Segera aku beranjak dan membukanya, didepan ku berdiri mama yang sudah siap dengan jubahnya.

"Cepatlah, kita harus membeli banyak hal" Mama memberitahu ku seraya menengok ke dalam kamar. Hari ini aku dan Mama berencana pergi ke Diagon Alley untuk membeli perlengkapan ke Hogwarts.

Aku mengangguk dan melihat tanggapan ku Mama segera pergi menuju lantai bawah, meninggalkan ku untuk bersiap siap. Mengambil jubah dan sepatu aku langsung berlari ke lantai bawah.

Ini seperti mimpi, saat sarapan dengan Papa dan Mama tiba tiba seekor burung hantu menerobos masuk dan mengacaukan acara sarapan. Papa sedikit bersungut tentang itu dan segera mengambil surat yang berada di cakar nya.

Papa membuka dan membaca keras keras. Disana tertulis undangan untuk ku dari Hogwarts. Sekali lagi ku tegaskan UNTUK KU. Ini sangat sangat mendebarkan. Aku tidak menyangka akan pergi ke Hogwarts secepat ini.

Mama berdiri di dekat sofa ketika aku tiba, segera aku berjalan ke sisinya. Tangan Mama menyapu rambut dan mataku, detik berikutnya rambut ku yang semula pirang platina menjadi hitam persis seperti milik Papa dan warna mata yang berubah dari abu abu menjadi coklat. Selalu seperti ini ketika kami akan pergi ke suatu tempat, Mama atau Papa pasti akan mengubah warna rambut dan mataku menggunakan sihir atau aku harus mengenakan benda muggle bernama softlens.

Dulu saat aku tanya alasan nya mengapa Mama selalu bilang bahwa saat aku besar nanti aku akan mengerti. Ya sudahlah nanti saja dipikirkan, sekarang waktunya bersenang-senang.

Mama memegang tangan ku erat bersiap untuk berapparate dan dalam sekedip mata kami sudah tiba di Diagon Alley. Disini sangat ramai, tentu saja karena banyak penyihir dewasa yang ingin membelikan perlengkapan untuk anak mereka.

Perlengkapan pertama yang harus dibeli tentu saja jubah dan seragam Hogwarts, karena itu toko Madam Malkin's menjadi tujuan pertama kami.

TING TING TING

Bel pintu pertanda kami memasuki toko berdenting, dan madam Malkin bergerak menuju kami seraya tersenyum.

"Ada yang bisa ku bantu?"



To be continued...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ꔛꔛ

Surat undangan dari Hogwarts

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Surat undangan dari Hogwarts

Surat undangan dari Hogwarts

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Toko Madam Malkin's
Diagon Alley

01-05-2022

Capella MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang