Life, Elixir of

152 18 0
                                    

Aku menatap langit biru yang ditaburi gumpalan awan putih, hari ini cerah sekali sangat berkebalikan dengan suasana hatiku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku menatap langit biru yang ditaburi gumpalan awan putih, hari ini cerah sekali sangat berkebalikan dengan suasana hatiku.

Semalam untung saja aku langsung berlari ke lantai atas sebelum Papa membuka pintu dan melemparkan mantra. Yang pasti sebelum menguping aku berjaga jaga dengan melemparkan mantra agar suara langkah kaki ku tak terdengar, mengantisipasi kejadian tak terduga.

Tentang kejadian semalam... Papa berkata bahwa sesuatu ini dilakukan karna ingin membalaskan dendam. Balas dendam? Pada siapa? Papa memiliki musuh? Ini membuat ku pusing.

Tok tok tok

Pintu ku diketuk dari arah luar dan segera pintu itu terbuka menampilkan Mama yang berdiri dengan tegap dan botol cairan berwarna ungu mengambang di sebelahnya juga sisir. Aku tau cairan itu. Cairan yang mengubah rambut dan mataku....

ꔛꔛ

Selama akhir liburan tidak ada lagi yang bisa ku lakukan, selain membantu mama membuat ramuan untuk menyamarkan warna rambut dan mataku.

Aku masih bingung, kenapa sih mama dan papa seniat itu untuk menyembunyikan nya? Apa karna aku berbeda dari mereka makannya aku disembunyikan?

Aku menutup buku di pangkuan ku yang sedari tadi menunggu untuk dibaca, aku memang memandang tulisan yang ada didalamnya namun pikiran ku melanglang buana ke arah lain.

Ku lihat pantulan ku di kaca. Dari mana rambut platina ini? Dari mana mata abu abu ini? Sangat berbeda sekali dengan mama dan papa.

Mereka selalu bilang genetik dan genetik tanpa tau bahwa aku selalu memandangi foto foto leluhur ku dan tak menemui rambut platina disana. Jawaban itu tak pernah memuaskan ku, sekalipun.

Apakah selamanya aku akan menutupi rambut dan mata ini? Kenapa? Selama liburan aku terus memikirkan hal itu terus menerus.

ꔛꔛ

"Ella ayo cepat!"

Seru Mama dari lantai bawah, hari ini adalah hari kembali nya aku ke Hogwarts setelah menghabiskan liburan penuh di rumah. Aku sangat merindukan suasana disana.

"Sebentar maaa!"

Aku balas berteriak, tadi malam aku lupa untuk membereskan keperluan, dan lihatlah dini hari aku terbangun kalang kabut menyiapkan semuanya.

Bergegas dengan dibantu sihir, tak sengaja saat ku ambil beberapa kotak di rak atas, sebuah kotak dengan ukiran ukiran kuno terjatuh.

Kotak ini terjatuh mungkin karna tersenggol saat sihir ku ingin mengambil sesuatu. Baru kali ini aku melihatnya, sebuah kotak mirip seperti kotak harta karun dengan ukiran di seluruh sisinya.

Juga terdapat huruf M yang sangat khas di kotak itu, seolah menunjukkan sebuah kepemilikan. Aku membukanya dan gocha ternyata kotak itu tak terkunci.

Membuka nya dan mata ku terbelalak kaget. Indahnya... Tangan ku tanpa ku duga berusaha menjangkau benda itu.

"Ella berapa lama lagii? Kereta mu akan segera berangkat, cepatlah!"

Mendengar itu aku secepat kilat membawa koper ku turun ke bawah meninggalkan kotak itu terbuka di lantai kayu.

"IYA MAAAA AKU DATANG"

ꔛꔛ

Aku terduduk merenung menatap jendela, ugh sendirian di kompartemen ini rasanya senyap.

Aku masih memikirkan tentang kotak itu, OH TIDAK KOTAKNYA LUPA KU TUTUP!!! Astaga... Bagaimana ini...

Asik mencemaskan kotak itu, aku tak sadar pintu kompartemen yang tiba tiba dibuka secara paksa dengan bunyi yang menggelegar, aku yakin kompartemen sebelah akan mendengar nya.

"OHH SUDA KUDUGA KAU ADA DISINI ELLA, kau tau kami kesana kemari mencarimu sedangkan kau disini merenung duduk sendiri, kenapa kau duduk sendiri kau kan punya teman harusnyaa dipergunakan"

Tebak siapa? Yah benar Bellona Razor gadis cilik berambut hitam keriting itu dengan se enaknya duduk disebelahku tanpa persetujuan ku.

"Dia terus mengkhawatirkan mu,"

Lucida menimpali setelah mendaratkan tubuh nya di kursi hadapan ku dilanjut nya Adisa. Apa dia bilang? Khawatir?

"Enak saja, aku tidak khawatir pada nya tuh"

Bellona mendengus sebal melipat tangan nya dan membuang muka. Dia persis anak kecil, ayolah kita ini suda tahun ke tiga sekarang.

"Bagaiamana liburan kalian?" tanya Adisa memecah keheningan, setelah Bellona yang merajuk tidak ada lagi percakapan yang mengudara.

"Kalian harus mempersiapkan diri,"

Lucida yang pertama kali menjawab, eh? Mempersiapkan diri untuk apa? Perang season 2?

"Untuk apa memangnya?"

Bellona kembali mengoceh dengan mulut penuh keju, yah kali ini aku setuju dengannya.

Lucida menatap nya jengah seperti mengatakan "telan dulu makanan mu itu" dengan tatapannya, tapi Bellona mengacuhkannya.

"Terutama Adisa dan Bellona, kalian harus menyiapkan diri sebagai tim hore karna, kami akan membawa piala kemenangan bagi Slytherin" Lucida menjawab dengan seringai nya.

Sangat optimis... Aku suka.





Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Haloooo, sudah berapa lama aku tidak update yaaa...

Ini baru seperempat persen menuju ending, sangat lama.... Aku harap kalian menunggu. Maaf part ini singkat.

22-01-2023

Capella MalfoyWhere stories live. Discover now