Memory potion

152 16 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


°
°
°
°
°

ꔛꔛ

"Hai" cengirnya dengan senyum yang amat sangat manis. Apa saat bayi dia diberi makan gula?

"Ya Blaize?"

"Kau ingat namaku rupanya, dan?" dia menggantung kan kalimatnya, sengaja sekali. Cara bicara dengan perawakannya sungguh bertolak belakang.

"Capella" aku menghembuskan nafas jengah.

"Boleh ku panggil Ella? Dan apa kau mau ke kelas bersama?"

Dia bertanya bukan, itu pernyataan bukan pertanyaan karna sebelum mendengar jawaban ku dia langsung menarik tangan ku.

Aku menghela nafas. Inikah yang menarik itu? Demi salazar.

ꔛꔛ

Ternyata tidak terlalu buruk, kelas hari ini adalah duel dengan mantra yang tahun lalu di ajarkan. Para siswa hanya boleh menggunakan mantra mantra kecil saja. Dan kelas hari ini adalah jadwal Hufflepuff dengan Slytherin.

Dan aku di pasangkan dengan salah satu murid dari Hufflepuff, dia lumayan tinggi dengan badan kurus dan rambut coklat berantakan. Sepertinya Half-blood, karna marga nya yang tidak terkenal.

"Ms. Swan dengan Mr. Lestat harap bersiap"

Aku berdiri tegap dengan dagu terangkat, menunjukkan kepercayaan diri yang tiada tara. Entahlah, sedari kecil aku memang sudah begini, mau di apakan.

Menatap mata nya aku bisa merasakan sesuatu yang bergejolak, seperti rasa kesal? Iri? Dengki? Ataukah dendam? Semua tercampur aduk membentuk pusaran hitam yang dalam dan tidal berujung.

Hey? Aku saja baru pertama kali bertemu dengannya, dan Aku belum berbuat ulah, kok sudah ada yang membenciku? Tidak adil.

Aku masi menatap nya dengan seringai, ini akan menarik. Sungguh.

Ternyata benar, orang itu tak memandang bulu melontarkan berbagai mantra untuk berusaha melukai ku.

Padahal jelas-jelas untuk pertandingan kali ini hanya boleh merampas tongkat lawan jika ingin dikatakan menang.

Aku menangkis semua mantra mantra yang dilontarkan dan sekali kali aku balik menyerang jika dia sedang lengah nya.

Ternyata hal itu tak membuat dia sadar akan kelakuan nya, dia terus melemparkan mantra yang semakin lama semakin meningkat levelnya.

Aku tidak panik sekali pun Ini gampang, tentu saja aku bisa menangkis nya. Bellona, Adisa juga Lucida melihat khawatir ke arah ku, aku bisa melihatnya dari ujung mataku. Juga Prof. Flitwick dia sedari tadi mencoba menghentikan lelaki itu.

"Mr.Lestat harap menggunakan mantra kecil saja"

"Mr.Lestat!!" Prof. Flitwick berseru yang tidak di indahkan sama sekali oleh lestat itu.

Capella MalfoyWhere stories live. Discover now