Draught of peace

297 26 0
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


ꔛꔛ

Mereka saling bertatap tatapan dalam waktu lama, hingga anak berambut hitam keriting ber celetuk.

"Sampai kapan kita akan perang mata?"

Akhirnya satu per satu mereka menyebutkan namanya dan kami berkenalan dengan canggung.

Aku sudah menyiapkan jubah seeta seragam dan mengingat mata pelajaran, ruang serta guru yang akan mengajar besok.

Kini aku mengistirahatkan badan ku di ranjang, kasurnya empuk tapi tidak se empuk di rumah tentunya. Tirai ranjang juga sudah aku tutup sehingga mereka tidak bisa melihat ku tidur dan sebaliknya.

Bellona Razor, dia memiliki rambut keriting hitam sebahu dan mata coklat, juga keturunan darah murni. Dia orang yang ber celetuk tadi.

Anak perempuan berambut hitam panjang dengan mata hitam biasa di sebelah Razor adalah Adisa Winter. Seorang half-blood.

Dan terakhir anak yang sedari tadi hanya menyimak percakapan 2 orang itu adalah Lucida Naxxremis seorang darah murni dengan rambut pirang, kulit sedikit gelap dan mata putih.

Baru hari pertama dan ranjang nya sudah dipenuhi poster poster Quidditch, sepertinya dia ingin masuk tim Quidditch Slytherin.

Aku menghembuskan nafas perlahan setelah sekelibat kenangan masuk ke kepala. Saat itu aku masih kecil dan Papa sudah mengajari hal hal dasar tentang terbang, dan kegiatan itu terus berlanjut sampai sekarang, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk masuk Quidditch nantinya.

Selain untuk mengisi waktu luang, itu juga akan menjadi pelarian jika sakit kepala akibat terlalu banyak belajar.

Lama tidak berpergian membuat tubuh ku menjadi lelah, pagi tadi aku juga belum sempat minum ramuan vitamin yang di berikan mama karena terburu buru.

Sebaiknya aku tidur agar besok tubuh ini siap untuk memulai hari baru dengan orang baru dan ilmu ilmu baru.

Dengan ini mata ku mulai redup dan aku terbawa ke dunia mimpi.

ꔛꔛ

Pagi sekali aku sudah bangun, pergi mandi dan segera beranjak menuju Great Hall untuk serapan pagi tentunya.

Ternyata pintu Great Hall masih tertutup, sepertinya peri rumah belum selesai membereskan nya. Dari pada menunggu disini akan lebih berguna jika aku jalan jalan sebentar, danau hitam tidak terdengar begitu buruk.

Aku berjalan pelan menyusuri tepian danau, jika aku tidak di beri amanat oleh mama aku juga tidak ingin bangun pagi.

Mama memberitahu bahwa aku harus mengusap kan ramuan khusus ke rambut ku agar tetap mempertahankan warna samarannya, dan meneteskan ke mata.

Ramuan itu dapat bertahan selama 24 jam, ramuan yang mama sendiri yang meracik.

Aku termenung beberapa saat di bawah pohon rimbun tepi danau, melihat beberapa tentakel cumi cumi raksasa yang membuat ombak ombak kecil di permukaan danau.

Aku memutuskan kembali menuju Great Hall dan pintu nya sudah terbuka terlihat beberapa anak yang sudah duduk santai di meja asrama nya. Sepi sekali

Aku menoleh aneh ke meja Ravenclaw apa anak anak di asrama itu biasa makan dengan buku? Aku mencoba menghiraukan nya dan pergi ke meja Slytherin.

Aku duduk mengambil sarapan dan segera memakannya. Kursi di depan ku berdecit sepertinya ada orang yang duduk disana, ya tidak mungkin hantu.

"Kita belum berkenalan" ungkap orang itu.

Aku menyelesaikan mengunyah makanan di mulut ku lalu mendongak, ah... Rupanya anak kulit eksotis yang sok dekat waktu itu.

"Namaku Blaize" Imbuhnya seraya mengulurkan tangan.

"Capella" menjawab uluran tangan nya lalu secepat mungkin ku lepas.
Aku masih lapar karna itu aku kembali menyibukkan diri dengan makanan menggiurkan didepan ku.

Setelah makan aku cepat cepat bangkit dan keluar Great Hall mencari ruang kelas ku dengan menenteng beberapa buku.

Aku ingin cepat masuk kelas agar dia si Blaize itu menghentikan ocehannya. Dia cerewet juga tidak sesuai dengan muka judes nya.

Karna terlalu sibuk dengan Blaize yang cerewet aku sampai tidak memperhatikan jalan dan menabrak tubuh besar di depan ku.

Aku terduduk dan segera memungut buku ku, orang yang ku tabrak juga ikut membantuku.

Aku mendongak, DIA SEORANG PROFESOR!!!!

"Maaf maaf Professor saya tidak melihat kedepan maaf telah menabrak anda" aku membungkuk, takut dia akan memberimu detensi atau mengurangi poin asrama

Orang itu terkekeh

  

ꔛꔛ

ꔛꔛ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





27-06-2022

Capella MalfoyWhere stories live. Discover now