[7] Om Kenan

6.7K 269 44
                                    

Josua terhuyung ke samping, Refleks tangan nya memegangi kepala yang terasa sangat sakit akibat benturan benda keras tersebut.

Saat tangan nya di lepas, kedua mata Josua melotot, karena ada darah.

"Sialan!" maki Josua marah.

Josua menoleh ke samping, darah nya semakin mendidih saat tak mendapati Enola di sana. Buru-buru, Josua menegakkan tubuh nya dengan tangan yang kembali memegangi kepala.

"Berani lo pukul kepala gue sama vas bunga sialan itu?" desis Josua penuh amarah.

Tatapan Josua fokus ke arah Enola yang sudah berdiri di pintu, tanpa buang waktu, Josua segera mendekati Enola dengan wajah merah dan mata tajam.

Enola tersentak, Ia menatap penuh ketakutan ke arah Josua yang menyusul nya, dengan gerakan cepat, Enola memegang knop pintu hotel, gadis itu menghela nafas lega, karena pintu nya tidak dikunci, mungkin Josua lupa mengunci pintu tersebut, saking semangatnya.

"JANGAN KABUR LO!"

Kedua kaki Enola bergerak cepat, berlari meninggalkan ruangan laknat tersebut, sesekali Ia menoleh ke belakang, dengan raut wajah ketakutan.

Di belakang nya ada Josua yang sedang mengejarnya dengan langkah terhuyung karena merasa pusing akibat pukulan vas bunga.

BRUKK....

"Apakah kau sedang dalam masalah, gadis muda?"

Enola terjatuh setelah menabrak seorang pria paruh baya.

Mengerti dengan situasi yang dihadapi gadis yang baru saja menabraknya, pria itu langsung pasang badan untuk melindungi Enola.

Bukan tanpa alasan, tapi Ia melihat ada pria muda yang berjalan sempoyongan, mengejar gadis tersebut, ditambah gadis yang terjatuh di bawahnya menengadahkan kepala menatap dirinya dengan mata penuh air yang menggenang.

Dapat Ia simpulkan gadis itu sedang dalam masalah.

Tanpa sadar, Enola meremas jas bagian belakang yang pria itu pakai setelah Ia berdiri dan bersembunyi di belakangnya, sungguh pria itu adalah harapan terakhir Enola agar terhindar dari Josua.

"Enola, sini lo!" hardik Josua.

Josua sudah berada di hadapan pria itu dan Enola yang sedang berlindung di belakang nya. Josua menggelengkan kepala nya pelan berusaha menghilangkan rasa pusing dan sakit di kepala.

"Tenang lah anak muda," sahut Pria itu.

"Siapa lo?" sentak Josua.

Kesal karena ada pengganggu, Josua meninggikan suaranya pada pria itu, membuat pria itu menaikkan salah satu alis nya.

"Minggir!"

Tak menghiraukan pria yang lebih tua dari nya, Josua malah menyentak tubuh pria itu agar segera menyingkir dari hadapan nya, Ia ingin membawa Enola kembali ke kamar.

Tanpa sadar, Enola semakin kuat meremas jas pria itu, Ia pun menempelkan pipi kanan nya pada punggung pria itu, merasa ketakutan.

Pria itu pun menyadari nya, perlahan tapi pasti, pria itu menyentak tangan Josua dari tubuh nya, membuat Josua terhuyung ke belakang.

"Sialan!" maki Josua.

Amarah dalam diri Josua semakin meluap ingin keluar, Ia sudah dibuat marah oleh Enola yang melawan dan berhasil kabur, dan sekarang ditambah ada orang lain yang mengganggunya.

Disisi lain, entah kenapa tangan pria itu bergerak dengan sendiri nya ke arah belakang, mengusap tangan Enola bagian atas, seolah memberi isyarat 'Jangan khawatir' pada Enola.

ENOLAWhere stories live. Discover now