[part 13] cafe

4.6K 264 3
                                    

_________________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_________________________________________

Alvaro menarik tangan adhel Sampai didepan motor nya, sedangkan teman-temannya hanya melongo tak percaya.

"Mana kotak p3k?" Ujar Alvaro datar, yang membuat mereka tersadar.

"Hah ah, o-oh ini var."ucap Dhika memberikan kotak p3k itu.

Alvaro langsung membukanya. mengambil kapas, obat merah, dan plaster (penutup luka).

"Heh, sini."ujar alvaro kepada adhel, dengan tangan yang ia ayunkan menyuruhnya mendekat. Sedangkan adhel hanya mengangkat alisnya sebelah, yang membuat Alvaro berdecak kesal.

"Ck, sini." Adhel yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas, dan mendekat.

Setelah adhel mendekat, tangan Alvaro langsung terulur memegang kepalanya, Mendorong nya pelan sehingga membuat adhel mendongak, membuat adhel langsung menepis tangan Alvaro.

"Apaan sih."ucapnya sinis.

"Bawah dagu Lo merdarah, biar gue obatin."ujar alvaro datar, dan kembali memegang kepala adhel membuat nya kembali mendongak.

Dengan telaten Alvaro mengobati nya, sedangkan teman-temannya hanya diam sedari tadi menyaksikan mereka berdua. setelah selesai Alvaro langsung menutup kotak p3k dan memberikan nya kepada Dhika.

"Nish, pinjem helm Lo bentar." Mendengar itu Danish langsung tersadar.

"Hah ah, A-apa?"tanya Danish sedang mode lemot.

"Helm Lo, pinjem bentar."ucap Alvaro datar.

"Lah, buat apa var?"

"Buat dia." Ucap alvaro menunjuk adhel.

"Ntar gue pakek apa dong?"

"Pinjem sama yang lain."

Mendengar itu Danish menyerahkannya dengan berat hati.

"Kenapa nggak Lo aja, yang minjem ke yang lain."ucap Danish menarik kembali helm nya.

"Udah sini." Ucapnya sambil mengambil helm itu, kemudian saat ingin memasang kan nya ke Adhel, Adhel malah memiringkan kepalanya menghindar.

"Kenapa?"tanya alvaro.

Adhel langsung mengambil helm yang ada ditangan Alvaro, dan memasang nya sendiri.

"Gue bisa sendiri."

Mendengar itu Alvaro hanya mengangguk kecil, dan menaiki motornya sedangkan adhel malah terdiam ditempatnya.

Alvaro yang melihat tak kunjung naik terheran, tapi saat melihat adhel yang memakai rok, ia hanya menghela nafas pelan. Kemudian ia turun dari motornya,melepas jaket kebanggaan nya, dan mengikatkannya kepingga adhel.

Lagi-lagi adegan itu membuat teman-temannya kembali melongo tak percaya. Sedangkan adhel hanya terdiam, melihat tingkat kepekaan Alvaro.

"Udah." Setelah mengatakan itu ia langsung menaiki motornya.

QUEEN BLACK LION Where stories live. Discover now