[part 25] Magh

3.8K 213 2
                                    


_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________

Ditengah teriknya matahari, Adhel beserta Alvaro dkk masih menjalani hukuman mereka.

"Gila panas banget anjirr, nih guru yaa nggak bisa apa ngasih hukuman yang ringan dikit, bersihin gudang misalnya."  Keluh Danish.

"Emang Lo mau?." Tanya Dhika.

"Ya nggak lah, gila kali Lo." Jawab Danish spontan.

Pluk.

Dhika menggeplak kepala Danish saking kesalnya.

"Awsh, Lo--"

"HEII KENAPA INI." Teriakan seseorang dari belakang mereka, membuat Danish dan Dhika berkesiap.

Bu Herni menghampiri dengan berdecak pinggang. "KAMU KENAPA MUKUL KEPALA TEMEN KAMU?!." tunjuk nya pada Dhika.

"Mm A-anu Bu, tadi ada nyamuk jadi saya pukul." Jawaba Dhika tergagap.

"Yeee, siapa bilang!. Bu tadi dia---- awhsss." Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Dhika lebih dulu menginjak kaki Danish untuk diam.

"Kenapa kamu?!."

"Ah nggak Bu, nggak ada apa-apa. Dia emang gini Bu, suka ngeluh kalau diterik matahari." Bukan Danish Yang menjawab melainkan Dhika.

Bu Herni menghembuskan nafas gusar. "Yaudah.! Kalian jalani hukuman kalian sampai jam istirahat pertama bunyi, ibu mau kembali ke kelas dlu. MENGERTI?!!!." Tegas nya.

"IYA BU!." Mereka serempak.

Setelah kepergian Bu Herni, mereka menghela nafas lega.

Alvaro menoleh ke arah adhel yang kini tepat berada disampingnya. "Kalau nggak kuat bilang, nanti pingsan lagi." Sindirnya.

Mendengar itu adhel menoleh dengan tatapan tajam. "Bacot!." Singkatnya.

Skipp

Sudah 2 jam lebih Adhel dan Alvaro dkk dijemur dipanas teriknya matahari, dan tanpa mereka sadari, sejak dari awal mereka telah menjadi pusat perhatian oleh satu sekolah.

Kok bisa?, Ya bisa karena mereka ngeliatnya lewat jendela yang langsung terarah kelapangan.

Kring kring kring.

Akhirnya bell istirahat pertama berbunyi, membuat mereka yang tak lain Alvaro dkk, dan adhel bernafas lega.

"Akhirnya istirahat juga."lega Dhika menyugar rambutnya.

"Iya nih huhf, udah deh. Kalau gini kapok gue telat."ujar Danish.

"Kantin kuy." Saut Candra.

Sedangkan Alvaro langsung menatap adhel, membuatnya mengangkat alisnya sebelah.

QUEEN BLACK LION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang