[ part 27 ] Queen Black Lion.

4.1K 214 7
                                    

   ______________________________________

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

   ______________________________________

            "Gue, Queen Black Lion.
               Gue janji bakal setia
                      ke Black Lion.
    Tidak akan ada yang Berkhianat
                Maupun di khianati."

         -Adhelia Queenza Mahatama

    ______________________________________
                                ★★★

"Nggak minat." Jawab adhel santai.

Dhika dan Danish tercengang mendengar itu, heii ayolah diluar sana banyak perempuan yang ingin menjadi Queen mereka, tapi adhel? Nggak minat?. Huh, Adhel memang beda.

Sedangkan 4 pemuda lainnya terlihat biasa saja, mereka memang sudah menduga jawaban itu dari adhel.

"Wait's?!." Serentak Danish dan Dhika.

Alvaro mengerutkan keningnya. "Kenapa?."tanya Alvaro.

"Ya nggak tertarik aja." Meminum minuman nya santai.

"Ini Lo seriusan dhel?." Tanya Dhika memastikan.

Adhel menoleh, menatap datar Dhika . "Sejak kapan gue becanda?."

Melihat tatapan Adhel, Dhika mengusap tengkuknya canggung. "Ya n-nggak, cuman heran aja kenapa Lo nolak." Ucapnya sedikit gugup.

"Iya dhel, harusnya nih ya. Lo itu beruntung karena ditawarin langsung sama kita-kita. Diluar sana banyak yang kepingin jadi Queen di Black Lion, tapi yang kita tawarin cuman ke elo doang." Sambung Danish panjang lebar.

"Yaudah, tawarin aja ke yang lain." Ingin beranjak dari tempatnya.

"Eh eh. Lo mau kemana ege, kita belom selesai."ujar Danish, menarik tangan adhel kembali duduk.

"Ck, ngomong sama kalian itu ngebuang waktu gue. Lagian kalau banyak yang mau yaudah pilih aja salah satu nya, kenapa harus gue coba." Kesal adhel.

"Nah ini nih, masalah nya mereka tuh mau jadi Queen, biar bisa deketin tuh sama kita-kita. Iya nggak." Menaik turunkan Alisnya songong.

"Yoi." Balas Dhika.

Adhel memutar bola matanya jengah.

Helaan nafas gusar keluar dari mulut Candra. "Gini dhel, kita-kita udah liat kemampuan Lo. Dan gue pikir Lo pantes sih dapet gelar di Black Lion. jadi saran gue sebelum Lo nolak, pikirin dulu baik-baik." Candra mencoba memberi pengertian.

Adhel memijit pelipisnya kemudian menatap mereka satu-persatu. "Harus berapa kali sih gue bilang, gue nggak bisa!." Tekan adhel.

"Why?" Alvaro membuka suara.

QUEEN BLACK LION Où les histoires vivent. Découvrez maintenant