02

368 31 1
                                    

David terbangun dari tidurnya, ia bingung perasaan dia tadi masih di dalam mobil kenapa sekarang di atas kasurnya.

(Kamar nya David guys , itu gede kok guys kasurnya , kebetulan kamar ini udah dari lama disiapkan Theo sebelum kejadian Jen diusir)

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

(Kamar nya David guys , itu gede kok guys kasurnya , kebetulan kamar ini udah dari lama disiapkan Theo sebelum kejadian Jen diusir)

David melangkahkan kakinya keluar dari kamar , saat turun di tangga ia melihat papah nya yang sedang mengobrol dengan seorang pria , ah mungkin itu rekan bisnis papah nya.

David terdiam , ia tau papahnya selalu melarang ia keluar kamar ketika ada tamu. Saat ia mau berbalik ke arah kamarnya , tidak sengaja tamu tersebut melihat dirinya dan bertanya dengan suara yang masih terdengar oleh David membuat anak itu berhenti.

" Maaf pak , itu anak siapa ya kok saya baru lihat." Tanya Juan rekan kerja Theo yang kebetulan lumayan sering ke rumah Theo. Pertanyaan tersebut membuat Theo membalikkan badannya dan melihat David yang berdiri di tangga dengan kepala yang menunduk.

" Oh , itu... I- itu itu cucu nya asisten disini , dia baru pulang dari kampungnya tadi terus cucunya dibawa deh." Jawab Theo , untung ia ingat ia punya asisten rumah tangga jadi bisa dibikin alasan. David yang mendengar itu sakit hati , segitu gak mau kah papahnya itu mengakuinya. Theo dari bawah melihat David yang mulai pergi ke kamarnya.

" Oo , gitu ya? Pantes saya baru lihat ternyata cucu nya Bi Inah." Angguk Juan yang kebetulan mengenal asisten rumah tangga Theo.

" Hmm , kalau begitu saya pamit pulang dulu ya pak , berkasnya tinggal bapak tanda tangan saja besok dikantor saya ambil." Pamit Juan , ia sudah lama disini membahas proyek sekaligus mengantar berkas.

" Iya , terimakasih sudah mau mengantar berkasnya secara langsung pak." Theo berterima kasih dan menjabat tangan Juan. Juan pun pulang setelah itu Theo bergegas ke kamar David.

Brak!

Pintu kamar David dibuka kasar sama Theo. David yang sedang mewarnai pun terkejut.

" Saya kan sudah bilang kalau kamu jangan keluar ketika ada tamu! , tapi kamu malah keluar!." Bentak Theo yang membuat David menunduk.

" Maaf pah David gak tau kalau ada tamu." Sangat pelan ya David menjawab dengan sangat pelan.

" Kalau ditanya itu jawab dengan benar! Kamu bisu?! Hah!." Bentak Theo yang sudah tersulut emosi.
" Sini kamu ikut saya." Tanpa basa basi Theo menarik tangan David lalu membawa nya ke gudang.

" Kamu tidur disini malam ini , ini hukuman karena kamu buat masalah." Ucap Theo lalu mengunci David di dalam gudang. David sendiri tak melawan papahnya karena ya dia tau kalau dia gak akan di dengar.

Malam ini dingin banget , David yang tertidur di gudang tanpa menggunakan selimut pun terbangun karena kedinginan.

" Aduh , dingin banget sih , aku mau tidur nyenyak ini besok aku halus sekolah , anginnya gak ngeltiin David ah." Gerutu anak itu sambil memanyunkan bibirnya lucu.

" Andai aja papa gak kurung aku disini terus aku bisa tidul peluk papa pasti aku gak akan kedinginan."








.
Jangan lupa vote guys

Aku sebenarnya masih bingung gitu mau buat lanjutnya gimana , tapi aku udah mikirin gambaran ceritanya bakal kayak gimana. Jadi segitu dulu deh maaf cuman 480 kata setidaknya ada deh chapter yang bisa kalian baca karena udah 3 hari gk upload.

David حيث تعيش القصص. اكتشف الآن