03

369 34 11
                                    

Ceklek

Begitu pintu terbuka tampaklah seorang wanita berumur masuk kedalam ruangan berantakan tersebut.

" Den , bangun sudah pagi." Perintah bi Inah , ya dia adalah satu-satunya asisten rumah tangga yang ada di rumah Theo.

" Eungh." David mengeluh lalu membuka matanya. " Sudah pagi ya bi? Papa sudah belangkat kelja?." Tanya David dengan suara anak anak baru bangun tidur.

" Bapak sudah berangkat kerja den tadi katanya ada meeting pagi terus suruh bibi bangunin aden disini." Sebenarnya Theo tadi hanya menyuruh bi Inah membuka gudang namun saat bi Inah membuka gudang dan ada David yang sedang tertidur di dalam ia seketika paham apa yang terjadi.

" Oo , gitu ya bi? , Ya udah David ke kamal dulu mau mandi soalnya sekolah." David pun beranjak dari tempat ia tidur.

" Mau bibi bantu den?." Tanya bi Inah tapi David menggeleng dengan cepat , sungguh ia kasihan dengan David yang selalu melakukan apapun sendiri dan tak ingin di bantu dengannya padahal anak itu masih terlalu kecil untuk melakukan itu sendiri bahkan umurnya saja baru genap 4 tahun. " Ya sudah bibi siapkan bajunya saja ya?" Tawar Bi Inah dan mendapatkan anggukan dari David. Lalu mereka pun keluar dari gudang.

                            David

   Theo bersandar pada kursinya , meeting nya telah selesai 15 menit yang lalu , sekarang jadwalnya sudah kosong otomatis ia sedang tidak ada kerjaan. Theo bekerja di perusahaan nya sendiri. Otomatis ia adalah seorang CEO perusahaan yang sudah dikenal oleh kalangan masyarakat karena perusahaan nya yang cukup terkenal.

" Huh , anak itu tidak apakan tadi malam tidur di gudang." Monolog Theo kemudian tersadar dengan kalimat nya. " Kenapa aku memikirkan itu , anak itu bukan anakku juga sudah jelas jelas Jen bertemu dan berpelukan di depan pintu sebuah apartemen sebelum dia hamil." Sungguh saat melihat foto yang dikirim seseorang , hati Theo sangat hancur melihat sang istri dengan lelaki lain , ia sudah tidak berpikir panjang lebar lagi tentang anak yang dikandung Jen.

" Kenapa kamu ngelakuin itu sih Jen , apa gak cukup rasa sayang yang aku kasih ke kamu selama ini?." Monolog nya sambil menatap foto wanita cantik yang ia cintai , percayalah perasaan Theo tidak pernah berubah untuk wanita itu.

Theo beranjak keluar dari ruangan nya. Ia berniat untuk pergi ke sebuah tempat dimana wanita yang ia cintai mengistirahatkan diri untuk selamanya.

                           David

Sementara disisi lain , David sedang mengikuti pembelajaran bercerita , dimana ia harus menceritakan seorang ibu dan tibalah saatnya giliran David yang bercerita di depan.

" Halo semua , kali ini aku mau celitain tentang mama aku , sebenalnya David tidak tau mama sepelti apa tapi kata uncle Jo , mama itu hebat dia bisa belhasil buat David hadil di dunia ini dan melelakan hidup mama. Telus kata uncle Jo mama itu cantik dan baik banget kaya bidadali. David pelnah lihat juga pas papa lagi nangis  sambil lihat foto mama tapi pas David mau lihat papa langsung tutup fotonya. David cuman bisa celita itu aja kalena David gak tau banyak." Ucap David sambil tersenyum lalu kembali ke kursinya , guru yang mendengar cerita David pun tersenyum.

" David Bu guru yakin deh mama David pasti bangga banget sama kamu dan pasti senang kamu ceritain tentang tentang dia." Ucap Bu guru menghadap David.

" Telima kasih Bu gulu." Balas David

" Ternyata dia gak punya mama ya?" Bisik rehan ke teman sebangku nya lalu tersenyum mengejek ke arah David.

Kring~

Bel berbunyi dan sudah saatnya anak anak istirahat , Bu guru yang mengajar pun keluar dari kelas. David yang mendengar bel berbunyi pun mengeluarkan sebuah bekal yang di buat bi Inah dari dalam tasnya.

Iya makan dengan lahap karena tadi pagi ia tidak sempat sarapan dan hanya minum susu.

David menatap keluar kelas , banyak sekali anak anak yang bermain ayunan , perosotan , dan macam macam. Tapi dia tidak ingin bergabung.

                             David

Jam sudah menunjukkan jam pulang sekolah , David menunggu di depan gerbang, entahlah dia gak tau siapa yang akan menjemputnya.

" Den , udah lama pulangnya? Aduh maaf ya bibi tadi nyelesaiin masakan dulu." Ucap Bi Inah yang baru saja datang.

" Enggak kok , David balu aja kelual." Ya kelas David emang baru bubar , lebih sedikit agak lama dari biasanya.

" Oh , yaudah den ayo pulang." Mereka pun pulang menggunakan taksi , yang tanya kenapa gak pakai mobil Theo , ya karena walaupun mobilnya banyak , tapi Theo gak punya supir guys.

Setelah menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah , Bi Inah yang baru keluar dari taksi pun bingung bagaimana cara membawa David masuk , mengingat umurnya sudah tidak muda , ia tidak yakin mampu menggendong anak majikannya ini walaupun badan David termasuk kecil.

Namun sesaat kemudian mata bi Inah melihat majikannya sedang mengangkat telepon di depan rumah.
Ia menunggu sebentar lalu saat Theo selesai membalas telepon ia mendekat.

" Pak." Panggil bi Inah

" Iya , kenapa bi?." Tanya Theo

" Itu.. , den David ketiduran tadi di dalam taksi pas pulang , saya gak kuat buat angkat David tuan." Ucap Bi Inah  terus terang.

" Oh." Lalu Theo pun berjalan ke arah taksi dan menggendong David secara perlahan agar tidak terbangun setelah itu ia berjalan kedalam rumah sambil menggendong David yang terlelap. Bi Inah yang sedang membayar taksi melihat itupun tersenyum , sangat jarang Theo mau menggendong David .

"Sttt.." bisik theo saat David bergerak gelisah di dalam gendongannya. Ia pun dengan cepat membuka pintu kamar David secara perlahan lalu menidurkan David ke atas kasur.

" Mau saya atau bapak yang ganti bajunya den David." Tanya bi Inah yang baru saja masuk ke dalam kamar David.

" Bibi aja , saya malas nge gantinya." Balas Theo lalu pergi keluar dari kamar David.

Bi Inah yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya saja.














( Aku sebenarnya gak bikin Theo sejahat itu kok guys , sejauh ini karakter nya tuh kek dia baik ke David tapi selalu ke ingat kalau David bukan anaknya jadi dia kayak benci gitu dan sedikit gampang kebawa emosi)

Jangan lupa vote ya;)

David Where stories live. Discover now